Keistimewaan dari bunga
mawar tak hanya pada mekarnya bunga tersebut dan mengeluarkan bau yang harum,
melainkan maknanya yang sangat berarti bagi umat Katolik.
Alasannya kata bunga
mawar memiliki arti
mendalam dan merupakan satu bentuk doa yang sering didaraskan oleh umat katolik
pada Bulan Oktober dan Mei.
Umumnya, Bunga
mawar sering dilambangkan sebagai ungkapan cinta. Banyak pria-pria yang
kasmaran sering menggunakan bunga ini untuk mengungkapkan cinta mereka kepada
seorang perempuan.
Ada berbagai
jenis bunga mawar. Mekarnya bunga mawar juga tampak dalam beberapa warna yakni
merah tua, merah muda, keunguan dan beberapa warna unik lainnya.
Namun, pernakah
terbersit dalam pikiran untuk bertanya terkait asal kata dari bunga mawar itu?
Ternyata bunga mawar memiliki arti yang sangat mendalam khususnya bagi umat Nasrani (Katolik) seperti disebutkan di atas.
Informasi yang dihimpun
setapakrainumbei.blogspot.com, pada 15 Oktober 2022, bahkan nama asli
dari bunga
mawar tersebut tak sekedar disebut sebagai nama melainkan juga dipakai
untuk menyebut salah satu benda kudus dalam agama katolik yaitu kontas.
Berikut adalah nama
asli dari bunga mawar. Bunga mawar berasal dari Bahasa Latin yaitu Rosario.
Dari akar kata Rosarium, Rosa yang berarti bunga mawar (dalam Bahasa Indonesia)
juga diartikan sebagai karangan bunga mawar.
Orang Kudus Agama
Katolik, Santo Louis de Montfort menjelaskan bahwa mawar itu melambangkan Yesus
dan Maria dalam kehidupan.
Daunnya adalah misteri
kegembiraan, durinya adalah misteri sengsara, bunganya adalah misteri
kemuliaan, kuncupnya adalah masa kanak-kanak Yesus dan Maria, kelopaknya yang
terbuka adalah lambing penderitaan mereka. Mawar yang merekah, melambangkan
kemenangan serta kemuliaan Yesus yang mulia.
Terkait rosario juga
ada tradisi doanya. Ada dua tradisi doa rosario (bunga mawar) yakni Versi
pertama, pada awal abad 12, Bunda Maria menampakkan dirinya dan memberikan
rosario pada Santo Dominikus pendiri Ordo Dominikan dan meminta Dominikus untuk mewartakan
rosario ini. Pada masa itu Santo Dominikus sedang berjuang melawan kaum bidaah
Albigensian. Bunda Maria berjanji bahwa karya kerasulannya akan berhasil jika
Dominikus dengan setia mendoakan dan mewartakan Doa Rosario ini.
Versi kedua, setelah
mapan secara historis kemudian mulai mendapat dukungan dari lingkungan kepausan
dan dimasukkan dalam bulla kepausan (surat resmi kepausan menyangkut ajaran
Gereja yang harus diimani). Hal ini karena Gereja melihat Doa Rosario menjadi
doa perang suci baik ketika Santo Dominikus berperang melawan kaum Albigensian
dan kemenangan Armada Laut Kristen atas Turki di Lepanto Timur Tengah tanggal 7
Oktober 1571.
Versi kedua ini
berpusat pada devosi
kepada Yesus dan Maria yang muncul pada abad 12. Pada saat itu ada kerinduan
dari Gereja mengikutsertakan rahib dan umat yang tidak mampu membaca menawarkan
doa alternatif sebagai ganti mendaraskan 150 mazmur dalam ibadat harian. Karena
itu sebagai pengganti mazmur mereka mendaraskan 150 doa bapa kami dengan
mengunakan manik manik. Berkembangya devosi kepada Yesus dan Maria maka manik
manik itu dipakai untuk mendoakan doa salam maria. Usaha ini sudah dirintis
oleh Santo Petrus Damanianus (sekitar 1072).
Dari catatan
historis di atas tampak bahwa Bunga mawar sangat lekat dengan agama katolik.
Terutama pemaknaan
bunga mawar dikaitkan dengan Tuhan Yesus dan Maria.
Yesus dan Maria serta
doa rosario (bunga
mawar) adalah hal yang sakral atau dianggap suci, maka Bunga Mawar bisa
dikatakan ‘sakral’.
Doa rosario adalah
salah satu tradisi kontemplasi yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah
renungan yang khas.