Tampak depan Candi Ganjuran pada malam hari. (Sumber: Instagram @indra.tanu) |
Sebagian orang mungkin
lebih tahu wisata religi Katolik adalah
Goa Maria, namun berbeda dengan Ganjuran. Ganjuran bukanlah Goa Maria,
melainkan candi. Namun di sana juga terdapat gereja yang bernama Hati Kudus
Yesus.
Sedikit cerita,
melansir laman resmi Gereja Ganjuran, Candi Ganjuran didirikan oleh
Schmutzer bersaudara pada 1927 silam dan terletak persis di depan rumah
keluarga Schmutzer.
Tujuan pembuatan
Candi Ganjuran yaitu sebagai monumen atas keberhasilan pabrik gulanya
(Gondang Lipuro) yang lolos dari krisis keuangan yang melanda dunia saat itu.
Di mana, pada saat itu banyak pabrik gula yang bangkrut, namun parik gula keluarga
Schmutzer dapat bertahan.
Sedangkan Gereja Hati
Kudus Yesus Ganjuran merupakan prakarsa dari keluarga
Schmutzer. Gereja Ganjuran merupakan gereja Katolik pertama yang didirikan
di Kabupaten Bantul.
Kompleks Gereja dan
Candi Ganjuran terletak kurang lebih 20 kilometer di sebelah selatan Kota
Yogyakarta, tepatnya berada di dusun Ganjuran, Desa Sumbermulyo, Kecamatan
Bambanglipuro, Bantul.
Sekarang ini, komplek
Gereja Ganjuran telah dikenal oleh umat Katolik di Indonesia sebagai tempat
ziarah yang bernuansa Jawa.
Tidak banyak terdapat
tempat ziarah umat Katolik yang memiliki nuansa budaya Jawa, terlebih juga
terdapat sebuah candi bergaya Hindu-Budha-Jawa sebagai tempat berdoa. Karena
kebanyakan tempat ziarah umat Katolik di Indonesia berbentuk Goa Maria.
Salah satu alasan
generasi Z atau gen Z suka
berkunjung ke Ganjuran diungkap Sinari (21). Sinari mengatakan dirinya
sering berkunjung ke Ganjuran pada malam hari karena suasana dan kehikmadannya
serta konsep bangunan atau candinya.
"Suasana dan
kehikmadannya. Properti yang ada di ganjuran mereplikasi suasana alkitab
seperti patung dan tembok perjalanan salib," kata Sinari (21) kepada Liputan6.com,
Jumat (28/10/2022).
Selain Sinari, ada pula
Andre (21) yang rupanya lebih suka ke Ganjuran pada pagi hari karena hawa sejuk
di sana.
"Vibesnya sih yang
dirindukan. Nuansa keheningan berdoa di pelataran candi dengan
kesejukannya," kata Andre (21).
Heningnya Ganjuran pada Malam Hari
Suasana khusyuk Ganjuran pada malam hari. (Sumber: Instagram @gerejaganjuran)
Rata-rata gen Z senang
berkunjung ke Ganjuran pada sore menjelang malam atau bahkan larut malam.
Beberapa dari mereka
menyebutkan alasan senang ke Ganjuran malam hari karena suasana yang hening
atau sepi sehingga cocok untuk berdoa. Berikut tanggapan mereka:
"Karna kalau
malam, vibes doa lebih khusyuk kayak waktu Yesus berdoa di Getsemani dan lebih
bisa melepas beban selama bekerja seharian," kata Sinari (21).
"Tidak panas dan
lebih khusyuk saja karena bersama keluarga," kata Hardanto (25).
"Karena lebih
sepi, terus lebih enak aja buat doa," ucap Harefa (22).
"Lebih teduh, sepi
dan feels-nya dapet banget," ujar Syeva (23).
"Alasannya saat
malam suasananya lebih hening untuk berdoa atau sekedar menenangkan diri, kalau
siang lebih rame rombongan peziarah jadi lumayan terganggu," jelas Vanisha
(21).
"Karena ikut misa
malam jum’at pertama, misa khusus ini cuma saat hari kamis malam," Jelas
Verine (23).
"Karena sepi jadi
bisa lebih fokus doa," terang Yovinus Tyas (21).
Sejuknya Ganjuran Saat Pagi Hari
Suasana sejuk Ganjuran pada pagi hari. (Sumber: Instagram @benediktaave)
Berdasarkan survei
wartawan Liputan6.com melalui Instagram @benediktaave, sebanyak
85 persen followers (gen Z) memilih ke Ganjuran pada malam
hari.
Namun, masih ada 15
persen followers (gen Z) yang memilih pergi ke Ganjuran pada pagi
hari salah satu alasan karena suasannya sejuk. Berikut alasan beberapa gen
Z:
"Karna setiap pagi
(biasanya jam 7) suasana di Ganjuran sangat khusyuk. Banyak angin segar
pagi-pagi, dan juga banyak suara burung. Mungkin hal kayak gitu bikin aku
tambah khusyuk kalo berdoa. Tapi balik lagi, mungkin juga buat orang lain
engga," kata Hulda (20).
"Jalannya yang
belum begitu ramai, kondisi Ganjuran yang belum begitu ramai," kata Hernan
(22).
"Memanfaatkan
waktu luang di pagi hari, juga karna cukup jauh dari kota jadi berangkat pas
masih cerah atau pagi sekalian," tutup Andre (21).
Destinasi Wisata Religi Favorit bagi Pasangan Gen Z
Banyak wisatawan
datang ke Ganjuran yang berasal dari berbagai daerah bahkan ada yang berasal
dari luar negeri.
Namun kebanyakan
pengunjung yang datang kesana adalah sepasang kekasih, apalagi saat malam hari.
Meskipun ada juga yang berkunjung ke sana bersama keluarga.
Berikut tanggapan
beberapa gen Z melihat Ganjuran dijadikan destinasi wisata religi bagi mereka
yang berpacaran:
"Bagus, senang
karna anak muda sudah terbangun kesadarannya untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan," kata Andre (21).
"Bagus sih,
berarti Ganjuran menjadi fasilitator kaum muda untuk pacaran sehat lebih dekat
degan Tuhan," ucap Sinari (21).
"Sah-sah aja yang
penting tidak berisik dan khusyuk dalam doa," ucap Hardanto (25).
"Ya, menurutku
bagus sih kalo anak muda sekarang pada mau berdoa, yang penting
jangan buat kebutuhan Instastory aja," jelas Ivan (22).
"Menjadi pusat
tempat berdoa baik mendoakan yang sudah terjadi dan ataupun yang belum terjadi.
Yang aku tau anak muda datang kesana ada yang minta pendamping hidup adapun
yang ngedate sama pasangannya, selain itu saat galau putus cinta banyak
yang kesana ya berdoa ya healing rohani," kata Verine (23).
"Karena Ganjuran
tempatnya mudah diakses buat kalangan anak muda yang males jauh-jauh mainnya.
Terus menurutku juga di Ganjuran saat malem tempatnya cocok buat ngobrol berdua
dari hati ke hati gitu ya semacam deeptalk. Suasananya pas lah, sepi tapi
gak sepi banget jadi buat ngobrol lama pun gak jadi omongan orang-orang, terus
hening, sejuk gitu. Dan tempatnya deket sama tempat makan jadinya selesai deep
talk bisa langsung cari makan," tutup Vanisha (21).
Alasan Gen Z Akan Kembali Lagi ke Ganjuran
Suasana menjadi alasan
utama bagi gen Z untuk kembali datang ke Ganjuran, berikut di antaranya:
"Memang sudah
iconic Ganjuran adalah magnet wisata rohani selain gua maria atau tempat lain
nya cenderung simple dipelataran gereja bisa berdoa dgn lingkungan yg
rindang sejuk hening membantu untuk khusyuk memusatkan hati tujuan
berdoa," ucap Verine (23).
"Suasananya ga bisa
digantiin menurutku. Dan di Ganjuran ngerasa lebih bebas buat doa," kata
Syeva (23).
"Pastinya
suasananya gabisa kita dapetin di tempat lain, kayak banyak kicauan
burung, udara segar, hening. intinyaa beda, aku ngerasa lebih nyaman
aja,"ujar Hulda (20).
"Karena situasi di
Ganjuran dekat desa jadi jalanan lebih sepi dan dapat fokus dalam berdoa,"
kata Yovinus Tyas (21).
"Ganjuran tempat
yang berbeda dari yang lain, di komplek candinya hanya ada ketenangan tapa ada
keramaian yang membuat hati damai," tutup Hernan (22).
Tak Hanya Gen Z,
Generasi Tua pun Senang ke Ganjuran
Tidak hanya gen Z saja,
namuan bagi mereka yang generasi tau juga senang ke Ganjuran loh..
Berikut beberapa
generasi tua yang senang ke Ganjuran:
"Biasa kesana
mencari waktu yang senggang. Kadang sm keluarga, kadang sendiri. Kalau dulu
sebelum pandemi sering banget tapi setelah pandemi bisa diitung," kata
Sisil (42).
"Suasana alam yang
tenang," tutup Yustin (36). *** liputan6.com