Ingat! Jangan Cepat Tanam, November Baru Musim Hujan di NTT

Ingat! Jangan Cepat Tanam, November Baru Musim Hujan di NTT

Konferensi Pers di Gedung Sasando Kupang, Senin (3/10/2022).


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Para petani di NTT diingatkan untuk tidak terburu – buru atau terlalu cepat untuk menanam. Bahkan, petani diminta menyandingkan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dengan kearifan lokal budaya bertani. Pasalnya, musim hujan yang merata tahun ini baru akan terjadi pada pertengahan November mendatang.

Dalam Konferensi Pers di Gedung Sasando Kupang, Senin (3/10/2022), Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Kupang, Rahmatullah Adji menyampaikan, sesuai analisis curah hujan, pada akhir Oktober dan awal November sudah terjadi curah hujan dengan kategori rendah, menengah dan tinggi, seperti di sekitar wilayah Labuan bajo, Ruteng, Borong atau Flores bagian barat, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan. “Bahkan telah mengalami curah hujan dalam kategori menengah antara 100 – 150,” kata Rahmatullah.

Selanjutnya, untuk wilayah Rote Ndao, Sabu Raijua dan Timor khusus di ebelo, Kabupaten Kupang, juga terjadi hari tanpa hujan (HTH) yang masuk dalam kategori panjang. Sehingga bisa dikatakan, curah hujan ini belum merata dan belum dikategorikan masuk dalam musim penghujan untuk wilayah NTT. “Ini termasuk ekstrim panjang sekira 60 hari,” ucap Rahmatullah.

Prediksi NTT memasuki musim penghujan, dihitung curah hujan yang terjadi dalam sebulan, atau dalam perhitungan curah hujan setiap dasarian atau dalam 10 hari dengan hasilnya 50 mm/dasarian. Untuk memastikan memasuki musim hujan, maka harus sampai tiga dasarian atau 150 mm curah hujan. Dari curah hujan saat ini, diprediksi NTT bakal memasuki musim hujan pada pertengahan November, atau dua dasarian pada bulan tersebut, secara merata.

Untuk daerah lokal yang pertama kali akan memasuki musim penghujan, yakni di wilayah Flores bagian barat (Ruteng, Labuan bajo, Borong). Hal ini dikarenakan prediksi bagian wilayah itu akan terjadi hujan menengah, dan lebihnya pada Oktober ini. “Sementara untuk di wilayah Timor, Flores bagian timur, mulai dari Maumere sampai Malabahi, itu sekira awal sampai akhir November. Itu perkiraan kita, dan nanti akan update setiap 10 hari,” jelasnya.

Terkait hal itu, di tempat yang sama, Kadis Pertanian NTT, Lecky Frederich Koli menyampaikan, masyarakat petani di NTT bisa menggunakan prakiraan cuaca dari BMKG sebagai landasan serta kebiasaan dalam kearifan lokal, dalam mengelola pertanian mereka. Hal ini diperlukan, agar tidak berimbas pada gagal panen yang berakibat pada kerugian. Selain itu, diharapkan pula petani bisa menjadikan informasi BMKG supaya lebih tepat dalam mengolah lahan pertanian.

“Musim penghujan baru akan terjadi pertengahan November, sehingga persiapan lahan sudah harus dilakukan mulai dari sekarang. “Informasi ini pemerintah sampaikan, karena sumber daya kita terbatas, benih – benih terbatas, banyak daerah yang tidak menyiapkan benih,” ungkapnya.*** rakyatntt.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama