RESMI DITAHAN, Ini Pernyataan Putri Candrawati Pakai Baju Tahanan Nomor 077

RESMI DITAHAN, Ini Pernyataan Putri Candrawati Pakai Baju Tahanan Nomor 077



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ditahan penyidik Polri mulai Jumat (30/9/2022).

Penahanan Putri Candrawathi itu diumumkan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, konfrensi pers siang ini.

Kapolri menyebut sebelum penahanan, sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan psikis terhadap istri Ferdy Sambo itu.

Hasil pemeriksaan, ucapnya, PC dinyatakan dalam kondisi sehat, sehingga dilakukan penahanan.

Diungkapkan Kapolri, penahanan ini merupakan upaya untuk proses hukum selanjutnya.

Apalagi pada Senin depan, dilakukan tahap dua yakni penyerahan alat bukti dan tersangka dari kepolisian ke jaksa.

"Untuk memperlancar proses hukum selanjutnya, saudari PC ditahan mulai hari ini," ungkap Kapolri.

Putri Candrawathi merupakan satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

Empat tersangka lainnya adalah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bharada E, dan Bripka RR.

Putri Candrawathi merupakan orang terakhir yang ditetapkan jadi tersangka dalam kasus pembunuhan itu, dan juga yang terakhir ditahan.



Ibu Brigadir J Minta Nama Anakny Dipulihkan

Rosti Simanjuntak, ibu kandung Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, mengungkapkan akan hadir pada saat persidangan kasus pembunuhan anaknya.

"Demi keadilan untuk anak saya, kalau saya dalam keadaan sehat, saya akan hadir dalam persidangan nanti," kata Rosti dalam Program Rosi Kompas TV, dipandu Rosiana Silalahi, Kamis (29/9/2022).

Sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Kuat Maruf, dan Bripka RR akan berlangsung mulai pertengahan Oktober.

Perempuan yang merupakan guru SD itu menyadari nyawa anaknya tidak bisa dikembalikan ke dunia ini.

Namun dia ingin anaknya itu bisa mendapatkan keadilan, dan semua pelaku juga mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Pulihkan nama anak saya, jangan selalu difitnah," kata Rosti yang terlihat terisak menyampaikan harapan besarnya itu.

Rosti Simanjuntak sangat terpukul atas masih berlanjutnya label sebagai pelaku pelecehan seksual yang dialamatkan pada anaknya itu.

Dia meyakini penyebutan Brigadir Yosua sebagai pelaku pelecehan adalah fitnah yang sangat keji.

Diceritakannya, selama ini Brigadir Yosua adalah anak yang taat pada orangtua dan atasan.

Selain itu, anaknya tersebut juga sopan, dan selalu mengingatkan keluarga agar selalu membaca alkitab tiap hari.

Setiap hari, Rosti Simanjuntak selalu mendapat kabar dari Yosua, baik melalui pesan chat maupun lewat telepon.

Sementara itu, Vera Simanjuntak pacar Brigadir Yosua, mengungkapkan harapannya agar terwujud keadilan di negara ini, terlebih dalam kasus pembunuhan Yosua.

Dia menceritakan, sebelum Brigadir Yosua tewas, masih berkomunikasi via chat dengan calon suaminya itu.

Kepribadian Brigadir Yosua

Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, mengungkap kepribadian anaknya, dan juga kalimat terakhir Brigadir J kepadanya sebelum tewas.

Rosti mengatakan masih berkomunikasi dengan Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022, yaitu hari anaknya menghembuskan nafas terakhir.

Dia mengungkapkan, saat itu pada pagi hari, Brigadir Yosua masih mengingatkannya agar tetap membaca alkibat.

Ibunda Yosua itu mengatakan, selama ini memang anaknya tersebut selalu rajin mengingatkan agar keluarga tak lepas dari alkibat dalam kehidupan sehari-hari.

"Dia selalu mengingatkan, baca alkitab. Harus menjadi keluarga yang taat kepada Tuhan," ungkapnya, di Kompas TV pada Program Rosi yang dipandu jurnalis senior Rosiana Silalahi.

Pesan tersebut sering disampaikan Yosua kepada ibunya pada pagi dan malam hari.

Kepribadian Yosua juga disebutnya selama ini sangat baik, selalu patuh dan taat pada orangtua dan atasan.

Rosti sebagai perempuan yang melahirkan dan membesarkannya, dan juga mendidiknya, sangat meyakini anaknya tidak seperti yang dituduhkan sebagai pelaku pelecehan.

Cerita Kedatangan Brigjen Hendra

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, juga mengungkapkan cerita tentang kedatangan rombongan Brigjen Hendra.

Dijelaskannya, rombongan itu datang pada saat acara penghiburan dari keluarga Hutabarat sudah selesai.

Keluarga yang awalnya memadati rumah tersebut sudah berangsur pulang dari rumah yang berada di komplek sekolah dasar tersebut.

Saat beberapa orang yang tersisa di rumah itu sedang beres-beres, tiba-tiba rombongan Brigjen Hendra masuk ke dalam rumah.

Rosti mengatakan semuanya masuk tanpa permisi. Bahkan semua juga memakai sepatu.

Sempat terjadi perdebatan di rumah itu, antara Rosti dan Samuel dengan rombongan Brigjen Hendra.

Emosi Rosti memuncak ketika disampaikan bahwa Brigadir Yosua disebut melakukan aib di rumah Ferdy Sambo.

Baca juga: Berkas Ferdy Sambo Cs Sudah P21, Mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun Sebut Pasal 340 Sulit Dibuktikan

Kemudian Samuel Hutabarat menantang agar menunjukkan CCTV.

Tapi saat itu disebutkan memang ada CCTV, tapi tidak berfungsi lagi dengan baik. (*) jambi.tribunnews.com





 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama