Penahanan Putri Candrawathi itu diumumkan
langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, konfrensi pers
siang ini.
Kapolri menyebut
sebelum penahanan, sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan psikis terhadap istri
Ferdy Sambo itu.
Hasil pemeriksaan,
ucapnya, PC dinyatakan dalam kondisi sehat, sehingga dilakukan penahanan.
Diungkapkan Kapolri,
penahanan ini merupakan upaya untuk proses hukum selanjutnya.
Apalagi pada Senin
depan, dilakukan tahap dua yakni penyerahan alat bukti dan tersangka dari
kepolisian ke jaksa.
"Untuk
memperlancar proses hukum selanjutnya, saudari PC ditahan mulai hari ini,"
ungkap Kapolri.
Putri Candrawathi
merupakan satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua
Hutabarat.
Empat tersangka lainnya
adalah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bharada E, dan Bripka RR.
Putri Candrawathi
merupakan orang terakhir yang ditetapkan jadi tersangka dalam kasus pembunuhan
itu, dan juga yang terakhir ditahan.
Ibu Brigadir J Minta Nama Anakny Dipulihkan
Rosti Simanjuntak, ibu
kandung Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J,
mengungkapkan akan hadir pada saat persidangan kasus pembunuhan anaknya.
"Demi keadilan
untuk anak saya, kalau saya dalam keadaan sehat, saya akan hadir dalam
persidangan nanti," kata Rosti dalam Program Rosi Kompas TV, dipandu
Rosiana Silalahi, Kamis (29/9/2022).
Sidang kasus
pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Ferdy
Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Kuat
Maruf, dan Bripka RR akan berlangsung mulai pertengahan Oktober.
Perempuan yang
merupakan guru SD itu menyadari nyawa anaknya tidak bisa dikembalikan ke dunia
ini.
Namun dia ingin anaknya
itu bisa mendapatkan keadilan, dan semua pelaku juga mendapatkan hukuman yang
setimpal.
"Pulihkan nama
anak saya, jangan selalu difitnah," kata Rosti yang terlihat terisak
menyampaikan harapan besarnya itu.
Rosti Simanjuntak
sangat terpukul atas masih berlanjutnya label sebagai pelaku pelecehan seksual
yang dialamatkan pada anaknya itu.
Dia meyakini penyebutan
Brigadir Yosua sebagai pelaku pelecehan adalah fitnah yang sangat keji.
Diceritakannya, selama
ini Brigadir Yosua adalah anak yang taat pada orangtua dan atasan.
Selain itu, anaknya
tersebut juga sopan, dan selalu mengingatkan keluarga agar selalu membaca
alkitab tiap hari.
Setiap hari, Rosti
Simanjuntak selalu mendapat kabar dari Yosua, baik melalui pesan chat maupun
lewat telepon.
Sementara itu, Vera
Simanjuntak pacar Brigadir Yosua, mengungkapkan harapannya agar terwujud
keadilan di negara ini, terlebih dalam kasus pembunuhan Yosua.
Dia menceritakan,
sebelum Brigadir Yosua tewas, masih berkomunikasi via chat dengan calon
suaminya itu.
Kepribadian Brigadir Yosua
Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat,
Rosti Simanjuntak, mengungkap kepribadian anaknya, dan juga kalimat
terakhir Brigadir J kepadanya sebelum tewas.
Rosti mengatakan masih
berkomunikasi dengan Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022, yaitu hari anaknya
menghembuskan nafas terakhir.
Dia mengungkapkan, saat
itu pada pagi hari, Brigadir Yosua masih mengingatkannya agar tetap membaca
alkibat.
Ibunda Yosua itu
mengatakan, selama ini memang anaknya tersebut selalu rajin mengingatkan agar
keluarga tak lepas dari alkibat dalam kehidupan sehari-hari.
"Dia selalu
mengingatkan, baca alkitab. Harus menjadi keluarga yang taat kepada
Tuhan," ungkapnya, di Kompas TV pada Program Rosi yang dipandu jurnalis
senior Rosiana Silalahi.
Pesan tersebut sering
disampaikan Yosua kepada ibunya pada pagi dan malam hari.
Kepribadian Yosua juga
disebutnya selama ini sangat baik, selalu patuh dan taat pada orangtua dan
atasan.
Rosti sebagai perempuan
yang melahirkan dan membesarkannya, dan juga mendidiknya, sangat meyakini
anaknya tidak seperti yang dituduhkan sebagai pelaku pelecehan.
Cerita Kedatangan Brigjen Hendra
Ibunda Brigadir J,
Rosti Simanjuntak, juga mengungkapkan cerita tentang kedatangan rombongan
Brigjen Hendra.
Dijelaskannya,
rombongan itu datang pada saat acara penghiburan dari keluarga Hutabarat sudah
selesai.
Keluarga yang awalnya
memadati rumah tersebut sudah berangsur pulang dari rumah yang berada di
komplek sekolah dasar tersebut.
Saat beberapa orang
yang tersisa di rumah itu sedang beres-beres, tiba-tiba rombongan Brigjen
Hendra masuk ke dalam rumah.
Rosti mengatakan
semuanya masuk tanpa permisi. Bahkan semua juga memakai sepatu.
Sempat terjadi
perdebatan di rumah itu, antara Rosti dan Samuel dengan rombongan Brigjen
Hendra.
Emosi Rosti memuncak
ketika disampaikan bahwa Brigadir Yosua disebut melakukan aib di rumah Ferdy
Sambo.
Baca juga: Berkas Ferdy
Sambo Cs Sudah P21, Mantan Hakim Agung Gayus Lumbuun Sebut Pasal 340 Sulit
Dibuktikan
Kemudian Samuel
Hutabarat menantang agar menunjukkan CCTV.
Tapi saat itu
disebutkan memang ada CCTV, tapi tidak berfungsi lagi dengan baik. (*) jambi.tribunnews.com