Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai |
Dirinya mengatakan
sebagai seorang Katolik, kelapa negara yang beragama Islam tersebut tak
semestinya ikut dalam perayaan Ekaristi Maha Kudus di Altar Kudus.
Namun Komunitas Katolik
Garis Lucu, balik menghajar Pigai lewat cuitannya di media sosial. Dirinya
mengatakan seorang Katolik seharusnya tau apa yang sebenarnya terjadi saat
Jokowi memasuki Gereja Katedral Bogor.
"Sebagai aktivis
Katolik harusnya sudah tahu jika Imam tidak mengenakan Kasula dan Stola itu
tandanya bahwa perayaan ekaristi atau Misa sudah selesai," tulis akun
@KatolikG pada Rabu (28/12/2022).
"Eh jangan sampai
tanya Stola apa? Kasula apa? Ntar kudaftarin sekolah minggu loh,"
imbuhnya.
Stola sendiri merupakan
sehelai selempang kain dengan bordiran yang dipakai saat upacara peribadatan
terasuk perayaan Ekaristi. Sementara Kasula merupakan busana khas imam yang
dipakai untuk pemimpin perayaan Ekaristi.
Cuitan dari Komunitas
Katolik Garis Lucu tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Sebagai Orang
Katolik Saya mengecam @NataliusPigai2 mengaku beragama Katolik. Jangan bikin
jelek agama gue bro," komentar warganet.
"Sebagai orang
Katolik harusnya sudah tahu," imbuh warganet lain.
"Saya jadi tidak
yakin si Pigai ini Katolik beneran," tulis warganet di kolom komentar.
Kedatangan Presiden
Joko Widodo ke dalam Gereja Katedral Bogor saat perayaan Natal dikecam Eks
komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Hal ini disampaikan Pigai melalui akun
Twiternya, Selasa (27/12/2022).
Menurut Natalius Pigai,
sebagai orang Islam, harusnya Jokowi tak perlu masuk ke dalam geraja saat Misa.
Menurutnya Jokowi bisa saja menunggu di luar gereja.
"Sebagai orang
Katolik saya mengecam Presiden Jokowi. Datang saat perayaan Ekaristi Maha Kudus
di Altar Kudus," tulis Pigai di akun Twitternya.
"Bagaimana pun
Jokowi orang Islam, tidak elok masuk Gereja saat Misa kecuali jika di halaman
Gereja, Anda bukan Tuhan Allah. Ini rumah Allah yang Kudus," tuturnya. *** wartaekonomi.co.id