Setelah sebelumnya pada
PPG prajabatan gelombang 1 tahun 2022, diserahkan sebanyak 13.809 mahasiswa
kepada 72 LPTK.
Pelaksana tugas
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK)
Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan program ini dipersiapkan dengan
rancangan model baru. Terdapat perbedaan dengan pelaksanaan PPG prajabatan
sebelumnya.
"Perbedaan
tersebut mulai dari perencanaan, proses seleksi, perkuliahan hingga
kelulusan," kata Nunuk Suryani, Sabtu (10/12).
Dijelaskannya proses
seleksi yang komprehensif merupakan salah satu transformasi yang dilakukan
dalam proses pelaksanaan PPG prajabatan tahun ini.
Sementara itu, dalam
proses penyelenggaraan perkuliahan, PPG prajabatan tahun ini akan lebih
mengedepankan inkuiri dan kebiasaan berefleksi, serta terintegrasi langsung
dengan kampus, sekolah, dan masyarakat dengan memanfaatkan beragam dukungan
teknologi digital.
Direktur Pendidikan
Profesi Guru, Ditjen GTK Kemendikbudristek Temu Ismail mengungkapkan bahwa
program ini dirancang dalam dua tahapan atau gelombang.
Proses pendaftaran
gelombang 1 dilaksanakan pada 1 Juni—15 Juli 2022, dengan membuka 17 bidang
studi. Sementara itu, proses pendaftaran gelombang 2 dibuka pada 26 Agustus—30
September 2022 untuk 18 bidang studi.
Proses penerimaan
peserta PPG prajabatan terdiri atas beberapa tahapan, mulai dari pendaftaran,
seleksi, sampai penempatan di LPTK.
"Untuk proses
seleksi meliputi seleksi administrasi, tes substantif yang diselenggarakan di
55 TUK di 34 provinsi, serta tes wawancara yang dilaksanakan secara daring
dengan melibatkan asesor pewawancara dari dosen-dosen LPTK yang telah mendapatkan
pelatihan khusus,” terang Direktur Temu.
Dalam proses seleksi
PPG prajabatan gelombang 2, telah tersaring sebanyak 13.944 peserta dan mereka
akan memulai perkuliahan pada 8 Desember 2022.
Direktur Temu juga
mengungkapkan bahwa pemantauan dan koordinasi akan terus dilakukan dengan LPTK
penyelenggara hingga program ini berakhir.
Penyaji kuliah umum,
Anita Lie dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengungkapkan bahwa
dalam perkuliahan PPG prajabatan ada beberapa pemahaman yang berkaitan dengan
profesi pendidik yang harus terus diberikan kepada peserta.
“Dalam mempersiapkan
guru profesional LPTK harus memberi pemahaman bahwa sebagai pendidik
pengembangan kompetensi secara berkelanjutan adalah hal yang mutlak,"
terangnya.
Seorang mahasiswa, baik
yang berlatar belakang LPTK atau bukan, ketika memutuskan untuk menjadi guru,
mahasiswa ini harus mengikuti PPG karena mereka harus mengembangkan kompetensi.
PPG Prajabatan ini pintu masuk untuk memasuki profesi guru,” terang
Anita.
Hal lain yang harus
ditekankan pada mahasiswa PPG prajabatan, menurut Anita, ketika mahasiswa
tersebut sudah memutuskan untuk menjadi guru maka dia harus bertindak secara
objektif dan tidak diskriminatif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, guru juga
harus menaati peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama, moral, etika,
serta memelihara dan memupuk persatuan bangsa.
Sebagai salah seorang
pengajar di LPTK penyelenggara PPG Prajabatan, Anita juga mengungkapkan bahwa
mahasiswa juga harus terus diberi motivasi yang berkaitan dengan profesi
keguruannya.
LPTK penyelenggara kata
dia, seharusnya selalu memberikan yang terbaik kepada mahasiswa PPG Prajab.
Sebab, merekalah yang akan menjadi ujung tombak pendidikan bagi generasi
penerus bangsa. (esy/jpnn)
Sumber
: https://www.jpnn.com