Semuel menyatakan
tangisan Putri Candrawathi merupakan upaya untuk mengaburkan penyebab kematian
putranya.
"Apalagi si Putri
hari ini dia nangis untuk menutupi kebohongan-kebohongan orang
itu," kata Samuel dikutip dari YouTube MetroTvNews, Kamis (12/1/2023).
Sama halnya dengan
Ferdy Sambo, Samuel juga menilai
tangisan yang diperlihatkan saat sidang pemeriksaan terdakwa itu merupakan
upaya untuk menutupi kebohongan.
"Mereka itu
tampaknya kompak jadi tangis-tangisan setiap ditanyai oleh majelis hakim,"
"Memang yang
sangat lucu saya lihat di Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo dari awal perkara
ini."
"Ferdy Sambo sudah
tangis-tangisan terus ketika ditanya Kapolri hingga di persidangan, apapun yang
ditanyakan Hakim berusaha menangis," lanjutnya.
Menurutnya, masyarakat
pun juga sudah bisa menilai tangisan tersebut merupakan bagian dari skenario
Putri dan Sambo.
"Masyarakat ini
kan sudah bisa di mana yang
benar dan mana yang skenario palsu," ucapnya.
Adapun Putri
Candrawathi menangis di persidangan saat diperiksa sebagai terdakwa pada Rabu
(11/1/2023).
Putri menangis saat
menceritakan detik-detik peristiwa di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.
Sementara Ferdy Sambo
juga menangis saat diperiksa sebagai terdakwa pada Selasa (10/1/2023).
Ferdy Sambo menangis
saat ditanya mengenai anak dan
pencapaian kariernya sebagai seorang perwira jenderal bintang dua.
Samuel pun berharap
hakim dan jaksa tetap menerapkan Pasal 340 KUHP untuk orang-orang yang yang
merencanakan dan membunuh Brigadir Yosua.
"Kami keluarga
besar Almarhum sangat berharap kepada pak Jaksa dan pak Hakim, kiranya 340
sudah sepantasnya diterapkan oleh orang-orang yang telah merencanakan dan
membunuh anak saya," ujarnya.
Tangis Putri Candrawathi di Persidangan
Sebelumnya, hakim
mencecar Putri Candrawathi seputar peristiwa pelecehan di Magelang.
Istri eks Kadiv Propam
itu menangis di persidangan saat mengingat
kembali peristiwa tersebut.
Dalam kesaksiannya,
Putri Candrawathi menyebut Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah
pribadi di Magelang.
Ia mengatakan, saat itu
dirinya tengah beristirahat di kamar rumahnya.
Putri Candrawathi mengaku sedang
tidak enak badan saat itu.
Sebelum ia masuk ke
kamar, kata Putri, ia sempat mengunci pintu kaca dan pintu kasa nyamuk kamarnya
sebelum masuk dan akhirnya tertidur.
"Setelah makan
siang saya naik ke kamar lantai dua, saya tutup pintu kacanya. Saya kunci terus
saya masuk ke kamar dan saya tertidur," kata Putri di persidangan, dikutip
dari youTube KompasTv.
Saat ditanya soal waktu
kejadian, Putri Candrwathi mengaku tak mengingat pasti kapan peristiwa itu terjadi.
"Kalau untuk waktu
saya tidak tahu. Tapi masih terang," tuturnya.
Putri mengaku saat itu
mengunci pintu kaca di kamarnya.
Tetapi untuk pintu kayu
ia biarkan terbuka.
"Di lantai dua
itu, kalau menuju kamar saya itu ada pintu kaca dulu itu saya kunci, terus
kalau mau masuk ke kamar saya ada pintu kasa nyamuk dulu itu saya tutup, dan
ada pintu kayu yang warna putih itu terbuka," kata Putri.
"Setelah pintu
kaca tertutup, yang tadi saudara bilang terkunci, apakah dimungkinkan orang
lain dari bawah naik ke atas?" tanya Hakim Wahyu Imam Santoso.
"Kalau terkunci
tidak, tapi kalau dipaksa terbuka mungkin bisa,
karena pintu sliding itu kuncinya hanya menyantol begini," jawab Putri.
Hakim kemudian bertanya
pada Putri Candrawathi kapan Brigadir J masuk ke kamar.
"Sekarang saya mau
tanya kapan saudara sadar Yosua masuk ke kamar saudara," tanya Hakim.
Mulai dari pertanyaan
itu lah, Putri Candrwathi menjawab sembari menangis.
Putri mengatakan,
Brigadir J masuk ke kamarnya saat ia tertidur.
Ia mengaku saat itu
mendengar suara pintu yang terbuka.
"Waktu itu saya
tertidur, terus terdengar bunyi kaya pintu dibuka keras, kaya gruk gitu, terus
saya membuka mata saya...," kata Putri yang kemudian terdiam dan mulai
menangis.
"Enggak perlu diceritakan
semua, saya cuma mau tahu keterangan waktunya, kan saudara sudah berikan
keterangan kemarin kan," ucap Hakim.
Putri terbangun dengan
posisi Brigadir J sudah di dekat kakinya.
"Yosua sudah ada
di kamar, di dekat kaki saya," kata Putri. (Sumber: Tribunnews.Com).