Paus Benediktus XVI,
pemimpin Gereja Katolik ke 265 itu, meninggal dunia di usia 95 tahun.
Melansir The Sun, kabar
meninggalnya Paus Benediktus diumumkan oleh Jurus Bicara Vatikan, Matteo Bruni.
Matteo Bruni,
menyampaikan, Paus Benediktus meninggal dunia pukul 9:34 waktu setempat di
Biara Mater Ecclesia, Vatikan.
"Dengan rasa
sakit saya memberi tahu Anda bahwa Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal hari
ini di Biara Mater Ecclesia di Vatikan," kata Matteo Bruni sebagaimana
dikutip dari The Sun.
Vatikan juga mengumumkan,
jenazah Paus Benediktus XVI akan disemayamkan mulai Senin di Basilika Santo
Petrus hingga pemakamannya pada 5 Januari.
Paus Fransiskus akan
memimpin upacara pemakaman yang akan berlangsung di alun-alun besar di depan
Basilika.
Paus Benediktus XVI Sakit Keras
Sebelum Paus Benediktus
XVI meninggal, beberapa hari sebelumnya, Paus Fransiskus mengumumkan mengenai
kondisi kesehatan pendahulunya itu.
Paus Fransiskus
mengumumkan bahwa kondisi kesehatan Paus Benediktus XVI menurun drastis, sakit
parah.
Paus Fransiskus pun
meminta agar umat di seluruh dunia untuk mendoakan Paus Benediktus.
Seruan Paus
Fransiskus meminta doa umat, berlangsung di Vatikan, Rabu 28 Desember 2022.
"Saya ingin
meminta doa khusus kepada Anda semua untuk Paus Emeritus Benediktus," kata
Paus Fransiskus, sebagai dikutip dari The Sun.
Paus Fransiskus tidak
merincikan seperti apa sakit yang dialami pendahulunya itu, namun dia sangat
mengkuatirkan kondisi Paus Benediktus.
Paus Benediktus, sudah
mulai sakit - sakit-sakitan sejak bulan April 2022 lalu dan kian memburuk di
penghujung tahun 2022 ini.
Profil Paus Emeritus Benediktus XVI
Paus Benediktus XVI
dilahirkan pada 16 April 1927 di Marktl, Jerman dengan nama lengkap Joseph
Alois Ratzinger.
Benediktus XVI adalah
nama kepausan sejak menjabat sebagai Paus ke 265 pada 19 April 2005.
Dia juga merupakan
berkebangsaan Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman
pertama Paus Gregorius V.
Paus Benediktus
memutuskan mengundurkan dari jabatannya, pada Februari 2013 silam.
Keputusan bersejarah,
sejak 1415 Paus pertama yang mengundurkan diri itu, lantaran Paus Benediktus
merasa kesehatan menurun.
Setelah melepas
jabatannya, Paus Benediktus tetap tinggal di Vatikan. Hari - harinya diisi
dengan doa dan meditasi.
Selama menjabat sebagai
Paus, Benediktus telah mengeluarkan sedikitmya tiga ensiklik.
Tiga ensiklik tersebut
antara lain,
1. Deus Caritas Est,
diterbitkan pada 25 Januari 2006.
2. Spe Salvi,
tertanggal pada 30 November 2007.
3. Caritas in veritate,
tertanggal pada 29 Juni 2009.
Perjalanan Panggilan Ratzinger Hingga Menjadi Paus
ke 265
Melansir CNA, orang
Joseph Alois Ratzinger, Joseph dan Maria, membesarkannya dalam iman
Katolik.
Ayahnya adalah anggota
keluarga petani tradisional Bavaria adalah seorang polisi.
Joseph penentang Nazi
sehingga keluarganya harus pindah ke Traunstein, sebuah kota kecil di
perbatasan Austria.
Joseph junior dan
kakak-kakaknya, Georg dan Maria, tumbuh besar selama kebangkitan Nazi di
Jerman.
Dia masuk dalam wajib
militer ke di bulan-bulan terakhir Perang Dunia II dan menghabiskan waktu
singkat di kamp tawanan perang Amerika.
Setelah perang usai,
Joseph melanjutkan studi imamat dan ditahbiskan sebagai imam pada 29 Juni 1951.
Joseph kemudian
mengambil studi doktoral di bidang teologi dan akhirnya menjadi guru
universitas dan dekan serta wakil rektor di Universitas Regensburg yang
bergengsi di Bavaria.
Dia lalu menjabat
sebagai ahli di Konsili Vatikan Kedua untuk Kardinal Joseph Frings, uskup agung
Cologne.
Pada tahun 1972, ia
bergabung dengan para teolog terkemuka seperti Hans Urs von Balthasar dan Henri
de Lubac.
Mereka mendirikan
jurnal teologi Communio untuk merenungkan teologi dengan setia pada periode
penuh gejolak setelah konsili dan untuk menyangkal berbagai interpretasi palsu
dari dokumen konsili yang diajukan.
Paus Paulus VI
mengangkatnya menjadi uskup agung Munich dan Freising pada awal tahun 1977 dan
menamainya sebagai kardinal pada bulan Juni tahun itu.
Pada tahun 1981, Paus
Yohanes Paulus II menunjuk Ratzinger sebagai prefek Kongregasi Ajaran Iman,
presiden Komisi Kitab Suci Kepausan, dan presiden Komisi Teologi Internasional.
Dia memainkan peran
yang menentukan dalam mempersiapkan Katekismus Gereja Katolik (diterbitkan pada
tahun 1992) dan mengklarifikasi dan membela doktrin Katolik.
Namun, dia juga pernah
difitnah karena pekerjaannya oleh media sekuler dan kelompok Katolik progresif,
terutama ketika dia memenuhi tugas menyelidiki karya beberapa teolog yang
mengusulkan ajaran yang salah dan bahkan ajaran sesat.
Pada tahun 1997, pada
usia 70 tahun, kardinal saat itu meminta Yohanes Paulus II untuk mengizinkannya
mengundurkan diri dari jabatan kurianya sehingga ia dapat bekerja di
Perpustakaan Vatikan.
Yohanes Paulus II
memintanya untuk tetap tinggal, dan dia tetap menjadi salah satu tokoh kunci
dalam kepausan sampai kematian paus pada bulan April 2005.
Setelah kematian
Yohanes Paulus II, Ratzinger terpilih menjadi paus dalam salah satu konklaf
terpendek dalam sejarah modern. (SUMBER CNA).