Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah Kecewa Pemprov NTT Tidak Buka Formasi Guru Honor Seleksi PPPK

Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah Kecewa Pemprov NTT Tidak Buka Formasi Guru Honor Seleksi PPPK

AUDIENS - Anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah bersama perwakilan guru honorer saat beraundensi bersama Plt. Sekda NTT, Kadis Dikbud NTT dan Kaban Keuangan. Anggota DPR RI Anita Gah mendesak Pemprov NTT untuk membuka formasi guru, pasalnya sebanyak 1.345 P3K itu telah lulus passing grade tahun 2021. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah mendesak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) untuk segera membuka formasi kepada 1.345 guru honorer.

Anggota DPR RI dari Komisi X ini mendesak segera mungkin Pemprov NTT untuk membuka formasi, pasalnya sebanyak 1.345 P3K itu telah lulus passing grade pada tahun 2021 lalu.

"Pemprov NTT harus segera buka formasi bagi 300 lebih guru honor yang lulus passing grade dari tahun tahun 2021 lalu," kata Anita Gah saat beraudiens dengan Plt. Sekda NTT Yohana Lisapaly, Kaban Keuangan Zakarias Moruk, dan Kadis Pendidikan NTT Linus Lusi di ruang kerja Sekda NTT, Jumat 3 Maret 2023.

Legislatif perempuan dari Partai Demokrat ini kecewa terhadap Pemprov NTT karena tidak membuka formasi terhadap ribuan guru honorer yang lulus passing grade ini. Sementara kuota yang dibuka oleh pemerintah pusat sebanyak 1 juta itu diisi oleh Provinsi lain.

Anita melanjutkan, sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan RI, guru honorer di tahun 2021 itu harusnya diangkat pada Januari 2022, namun tidak diangkat.

Sebagai perwakilan rakyat di pusat, menurut dia Provinsi NTT sangat kekurangan guru, bahkan di tahun 2021 lalu Menpan-RB kurang lebih 8 ribu untuk NTT dengan total anggaran sebesar Rp 157 miliar.

"Sebagai wakil rakyat di pusat, saya mendesak Pemprov NTT untuk membuka formasi guru PPPK di NTT sebesar-besarnya," tegas legislatif Partai Demokrat asal Dapil NTT 2 itu.

Di Provinsi NTT, hingga saat ini 3000 guru honorer yang diangkat dan sisanya 1300 lebih guru honorer yang belum diangkat.

"Sedangkan dari Dinas Pendidikan sendiri baru 3.000 honorer yang telah diangkat menjadi guru P3K, dan masih tersisa 1.300 lebih honorer untuk Provinsi NTT," lanjut dia.

Hal ini menurut Anita, karena sejak tahun 2022, Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT, tidak membuka formasi bagi guru honorer.

Selaku wakil rakyat yang duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, Anita mengaku merasa rugi atas hal tersebut. Pasalnya, anggaran yang diperjuangkan di Komisi X tidak dapat dimanfaatkan secara baik di NTT.

“Baru diangkat pada bulan Juni dan Desember 2022, itupun bertahap," sebut Anita.

Anita mengaku sudah pernah menanyakan kepada Menteri Pendidikan mengenai anggaran untuk pengangkatan 1 juta honorer, dan menteri saat itu menyatakan anggaran tersebut ada.

Terkait dengan anggaran untuk P3K, sesuai aturan Menteri Keuangan tidak dibolehkan digunakan pemerintah daerah untuk kegiatan lain.

"Sesuai Peraturan Menteri Keuangan, itu DAU untuk P3K spesifik diperuntukkan kepada guru honorer. Tidak bisa digunakan pemerintah daerah untuk kebutuhan yang lain," jelas Anita.

Ia berharap Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan segera mungkin membuka formasi untuk guru P3K di NTT.

Kata dia, anggaran untuk guru P3K dari pemerintah pusat, sehingga Pemprov NTT harus membuka formasi itu.

"Soal gaji, itu urusan pusat. Jadi jangan takut," tandasnya.

Sementara, Plt. Sekda NTT Yohanna Lisapaly mengatakan berdasarkan pertemuan dengan DPR RI dan perwakilan guru honorer telah menerima semua masukan sekaligus permasalahannya.

Ia pun telah mendengar laporan tersebut dari Kadis Dikbud NTT dan pihak lainnya sehingga akan melakukan koordinasi dan menentukan sikap.

"Kami akan bersama-sama dengan teman-teman semua dengan saling berkoordinasi, untuk selanjutnya akan menentukan sikap terkait dengan pertemuan hari ini," imbuhnya. *** flores.tribunnews.com





 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama