Kasihan Pasutri TKI Asal NTT Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Malaysia

Kasihan Pasutri TKI Asal NTT Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Malaysia



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Kejadian nahas menimpa Bukhari Tokan (47) dan Rosida Lipat Mangan (44), pasangan suami istri (pasutri) asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berkerja di Malaysia.

Keduanya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Jenazah keduanya diterbangkan dari Malaysia dan tiba di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Jenazah pasutri itu langsung diterbangkan dari Jakarta dan tiba di Kupang pada Rabu pagi.

"Jenazah pasutri ini tiba di Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Batik Air, pukul 06.00 Wita," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) NTT Lukas Doni Pura, kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut Lukas, pasutri yang bekerja di lokasi pertanian daerah Papar, Kota Kinabalu, Malaysia, itu ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor, pada Minggu (5/3/2023).

Sang istri, Rosida Lipat Mangan, meninggal dunia di tempat kejadian.

Sedangkan Bukhari Tokan, meninggal pada Senin (6/3/2023), setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

"Pasutri ini merupakan PMI nonprosedural (ilegal) karena tidak terdata di sistem kita," ujar dia.

Meski begitu, pihaknya memfasilitasi pemulangan kedua jenazah hingga ke kampung halaman mereka.

Rencananya, kedua jenazah dipulangkan ke Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, menggunakan angkutan laut, Kapal Motor Sirimau, pada Rabu sore.

"Saat ini, kedua jenazah masih disemayamkan sementara di rumah keluarga di Oebufu, Kota Kupang," kata Lukas. (*) kompas.com






 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama