“Ini artinya setiap
pekan ada 1 sampai 2 orang PMI asal NTT yang meninggal di Malaysia,” ujar Netty
Prasetiyani Aher melalui gawai, Sabtu (11/3/2023).
Menurut dia, sebagian
besar PMI tersebut pergi dengan jalur tidak resmi atau non prosedural. Mereka
terbujuk iming-iming sindikat mafia trafficking.
“Banyaknya masyarakat
yang pergi dengan jalur non prosedural ini membuktikan bahwa sindikat mafia
penempatan PMI ilegal masih merajalela,” katanya.
“Sudah sejauh apa
realisasi komitmen BP2MI dalam memberantas sindikat mafia,” imbuhnya.
Dia mendorong dan
meminta agar BP2MI dan instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran
penanganan PMI. Khususnya terkait pencegahan penempatan PMI ilegal.
“Penempatan PMI ilegal
ini bukan hanya pihak swasta tapi juga oknum-oknum petugas untuk menciptakan
jalur gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal,” katanya.
“Kalau pemerintah
serius sebenarnya tidak sulit untuk membongkar sindikat mafia ini hingga ke
akar-akarnya,” imbuhnya. (nas) *** indopos.co.id