Dia mengatakan,
stok beras yang masih tertahan itu sebanyak 18.600 ton sehingga menyebabkan
harga melambung di NTT.
"Masih ada stok yang ditunggu kedatangannya dari Jawa Timur sebanyak 18.600 ton," jelas Eko Yoga.
Dikatakan Eko Yoga,
melambungnya harga beras di pasar hingga saat ini Rp13.500 pihaknya belum
melakukan operasi pasar di wilayah Kota Kupang.
"Karena stok
beras yang ada saat ini diprioritaskan untuk golongan anggaran atau beras Bulog
diprioritaskan untuk ASN, TNI/Polri dan cadangan beras pemerintah untuk hadapi
bencana alam," katanya.
Dia mengakui, memang
saat ini harga beras di pasaran cenderung naik dan tidak terlepas dari pasokan
untuk wilayah NTT secara
keseluruhan agak berkurang dari sentra produksi.
"Karena
seperti diketahui bersama untuk daerah sentra produksi beras belum memasuki
musim panen raya," katanya.
Eko mengatakan,
untuk mengantisipasi gejolak harga yang terjadi saat ini Bulog telah
menyalurkan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk operasi
pasar sebesar 10.000 ton yang dimulai dari bulan Januari hingga saat ini.
Terkait pelaksanan
operasi pasar dari sisi harga belum bisa mempengaruhi pasar karena
kondisi saat ini, para pedagang beras juga belum mempunyai persediaan yang
cukup banyak.
"Hal itu
karena faktor kedatangan beras dari daerah sentra produksi belum ada. Tetapi
bulog tetap masih melakukan operasi pasar sehingga harga beras tidak makin
melambung," jelas Eko Yoga. *** victorynews.id