Warga yang keracunan tinggal di Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) - Enam warga di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan keracunan dan dilarikan ke puskesmas. Hal itu terjadi setelah mereka menyantap daging babi yang dibeli dari tetangganya.
"Mereka
sempat dirawat secara intensif di Puskesmas Panite, namun kemudian dibiarkan
dokter untuk kembali ke rumah masing-masing karena sudah sehat," kata
Kapolsek Amanuba Selatan, Ipda Max Tameno kala dihubungi dari Kota Kupang,
Provinsi NTT, Senin (8/5/2023) sore WITA.
Keenam warga
yang keracunan usai menyantap daging babi itu adalah Ameri Saluk (39 tahun),
Viktoria Olla (13), Yohanis Panab (54), Imel Olla (3), Apris Tallo (45), dan
Mirna Kristina Tallo (19). Keenam orang tersebut bukan berasal dari tiga desa.
Adapun tiga desa
itu adalah dua orang berasal dari Desa Polo, tiga orang Desa Batnum, dan
satunya berasal dari Desa Bena. Max menjelaskan, setelah menjalani pemeriksaan
kesehatan oleh dokter di puskesmas, para korban kemudian bisa kembali ke rumah
masing-masing, karena efek dari racun sudah hilang.
Max pun
menceritakan, kejadian tersebut sebenarnya terjadi pada Selasa (2/5/2023), saat
Apris Tallo membeli daging babi sebanyak dua kilogram dari Maksi Boimau.
Setelah dimasak oleh anaknya, Apris kemudian membagi-bagikan ke korban yang
lain yang kebetulannya adalah keluarga dekatnya.
Usai
mengkonsumsi daging babi tersebut, para korban tidak langsung merasakan
gejalanya. Namun, sakit mulai dirasakan pada Selasa sekitar pukul 10.00 WITA
dengan gejala pusing, mual, muntah disertai demam hingga pukul 20.00 WITA.
"Para korban bersamaan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk
mendapatkan perawatan intensif," ujar Max.
Bersyukur para
korban pun tidak perlu merasakan sakit yang lama, karena pada Rabu (3/5/2023)
sore WITA, sudah kembali ke rumah masing-masing. Setelah diselidiki daging babi
yang dikonsumsi tersebut adalah babi yang sebelumnya menderita penyakit.
Karena itu, Max
mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk selalu berhati-hati mengkonsumsi
makanan yang sehat. Artinya tidak mengkonsumsi hewan yang sedang sakit.
"Apalagi saat ini penyakit hewan banyak sekali," ujar Max. *** Republika News