Ilustrasi Anjing Rabies |
Dikutip dari
TribunFlores.com, bocah tersebut terkena gigitan anjing di bagian kepala dan
wajah, tepatnya di bagian bawah mata sebelah kanan.
Orang tua bocah
menjelaskan, anjing yang menggigit anaknya tersebut milik tetangga yang juga
masih ada hubungan keluarga.
"Anak ini mau main
di tetangga yang masih keluarga juga, kebetulan adiknya yang masih 9 bulan juga
ada di sebelah. Pas mau ke sebelah, dia jatuh, mungkin anjing yang sementara
lewat kaget dengan dia jatuh, respon anjing itu langsung gigit anak ini di
kepala dan di sebelah bawah mata," ungkap sang ibu saat ditemui di di IGD
RSUD Tc Hillers Maumere.
Setelah kejadian itu,
si ibu langsung mencuci luka bekas gigitan anjing dengan menggunakan air bersih
dan kemudian membawa anaknya ke Puskesmas Nita untuk mendapatkan perawatan.
Bocah tersebut juga sudah mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Selain mendapat
suntikan VAR di Puskesmas Nita, anak tersebut juga sudah mendapatkan suntikan
Serum Anti Rabies (SAR) di RSUD Tc Hillers Maumere.
Sedangkan anjing
tersebut langsung dimatikan dan diambil kepalanya untuk diperiksa di
Laboratorium Keswan Kabupaten Sikka.
Sementara itu, Kepala
IGD RSUD TC Hillers Maumere, Hendrikus Kedong, mengatakan, hampir setiap hari,
selalu ada anak-anak yang menjadi korban gigitan anjing masuk ke IGD RSUD Tc
Hillers Maumere.
"Setiap hari itu
selalu saja kasus yang masuk ke sini dan korbannya itu rata-rata anak. Maka
kami himbau untuk semua warga masyarakat agar selalu berhati-hati," ujar
Hendrik.
Selain terkena gigitan
anjing, kata dia, ada juga bocah di Kecamatan Nele yang terkena gigitan monyet.
Dengan semakin
banyaknya kasus gigitan anjing, Hendrikus Kedong juga menghimbau kepada seluruh
masyarakat Kabupaten Sikka khususnya yang memelihara anjing, sebaiknya diikat
dan divaksin.
Apabila terkena
gigitan, dicuci dengan air bersih dan sabun dibawa air mengalir selama 15
menit.
"Itulah penanganan
yang paling pertama yang harus dilakukan sebelum dibawa ke IGD," ujar dia.
Ini adalah kasus kedua
kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka di bulan Mei ini. Sebelumnya, 11 Mei
2023 lalu, viral bocah 5 tahun di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka,
meninggal setelah sebelumnya digigit anjing.
Bocah ini positif
terkena rabies.
Bupati Sikka,
Fransiskus Roberto Diogo, telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB)
rabies menyusul meningkatnya kasus gigitan anjing rabies di wilayahnya. ***