Korban Saat Kritis di RSUD Soe. ©2023 Merdeka.com |
Bocah berusia tujuh
tahun berinisial MS asal Desa Nonohonis, Kecamatan Kota Soe itu sempat dirawat
di RSUD Soe, karena kritis dan turun kesadaran. Korban digigit anjing pada
bulan April lalu.
"Iya yang di kamar
C sudah meninggal tadi malam jam 1.15 dini hari tadi. Jenazah langsung diurus
dan dibawa keluarga ke rumah duka," kata Kabid Perawatan RSUD Soe, Abner
Y. Tode, Rabu (28/6).
Selasa sore,
merdeka.com berkesempatan melihat korban MS di gedung Melati ruang C RSUD Soe.
Kondisinya kritis dan mengalami penurunan kesadaran sejak dibawa ke rumah sakit
tiga hari lalu. Ibu dan ayahnya pasrah melihat anak mereka berbaring lemas di
atas tempat tidur.
"Kejadian waktu
itu, awalnya kami pergi timba air, lalu anak kami pulang lebih dahulu bersama
nenek dan sepupunya," cerita ibu korban Agustina Marsalina Tameon, Selasa
(27/6) kemarin.
Menurutnya, saat sedang
berlarian tiba-tiba diserang seekor anjing dari dalam hutan. Anjing tak dikenal
tersebut menggigit dan mencakar tubuh korban. Setelah itu, langsung berlari
kembali ke dalam hutan dan menghilang.
"Anak kami lari
lebih dahulu sedangkan kami menyusul. Tiba-tiba dia berteriak dan kami sampai
anjing sudah gigit, anak kami berteriak ini saya sudah mati mama," kenang
Agustina Marsalina Tameon sambil menangis.
Hingga kemarin, jumlah
korban gigitan anjing di Kabupaten TTS telah mencapai 594 orang, yang tersebar
di 29 kecamatan dan 148 desa. Korban yang meninggal dunia kini berjumlah lima
orang, jika ditambah dengan MS.
Sebelumnya, MS dan
korban lainnya berinisial JAM asal Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo dirawat
bersamaan di gedung Melati RSUD Soe. Kondisi JAM juga sudah menampakkan gejala,
dari takut air, cahaya, hingga udara dingin.