Hal ini sesuai dengan
laporan singkat yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, dr.
Sri Charo Ulina dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit
Pratama di halaman depan Kantor Camat Wewiku, Selasa 13 Juni 2023.
"Anggaran
pembangunan Rumah Sakit Pratama ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
penugasan sub bidang penguatan sistem kesehatan dengan pagu anggaran sebesar
45.000.000.000,- dan akan dilaksanakan pembangunannya oleh PT. Multi Medika
Raya dengan nilai kontrak sebesar Rp 44.950.000.000,-. Dan selain pembangunan
gedung Rumah Sakit Pratama juga akan dibangun prasarana dan pengadaan alat
kesehatan untuk mendukung pelayanan di rumah sakit pratama tersebut,"
jelasnya di hadapan Bupati Simon Nahak dan Dandim 1605/Belu Letkol Arah
Suhardi, S.T serta pimpinan OPD lainnya.
Menurutnya, sebagai
Kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Belu pada 10 tahun yang lalu, berbagai
upaya pembangunan di Kabupaten Malaka terus dilaksanakan untuk mensejahterakan
masyarakat, salah satunya adalah pembangunan bidang kesehatan.
Upaya pembangunan
bidang kesehatan ini difokuskan pada penataan sistem pelayanan kesehatan yang
secara terus menerus dilaksanakan baik di tingkat desa hingga kabupaten, salah
satunya adalah melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar.
"Rumah Sakit
sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional
khususnya subsistem upaya kesehatan," ucapnya.
Dikatakan,
Kabupaten Malaka hingga
saat ini hanya memiliki satu Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Penyangga
Perbatasan (RSUPP) Betun yang terletak di Ibukota Kabupaten Malaka, hal
ini menyebabkan keterjangkauan penduduk yang ada di wilayah selatan dan barat
daya menjadi sulit karena terkendala kondisi geografis.
"Sehingga
penyediaan Rumah Sakit Pratama dimaksudkan untuk memenuhi ketersediaan rumah
sakit dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
terutama masyarakat miskin dan tidak mampu di daerah terpencil, perbatasan,
kepulauan, dan tertinggal, serta daerah yang belum tersedia
rumah sakit atau rumah sakit yang
telah ada sulit dijangkau akibat kondisi
geografis," ungkapnya.
Sri Charo Ulina
menambahkan, terdapat tiga Kecamatan di wilayah selatan dan barat daya
Kabupaten Malaka (berbatasan
dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan) yang memiliki akses sulit dari pelayanan
rujukan ke RSUPP Betun.
Tiga Kecamatan tersebut
adalah Wewiku, Malaka Barat dan Weliman. Akses pelayanan sering
terkendala dikarenakan pada musim penghujan sering terjadi banjir, karena
secara geografis dan jarak wilayah tersebut terpisah oleh Sungai Benenai (akses
penghubung adalah jembatan Benanai).
"Kecamatan Wewiku
dan dua Kecamatan lainnya yang berada di barat daya wilayah Kabupaten Malaka
memiliki keterbatasan infrastruktur dasar termasuk fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan, jarak dan waktu tempuh serta kondisi bencana alam menjadi
kendala dalam kasus rujukan ke RSUPP Betun. Dalam
rencana tata ruang pengembangan kawasan
perbatasan negara, Kecamatan Wewiku masuk dalam 5 Kecamatan Lokasi
Prioritas Kabupaten Malaka berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 179 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggaran
Timur. Dimana Kecamatan yang menjadi lokasi prioritas masuk dalam
kategori zona B2/ kawasan peruntukan
pengembangan pelayanan kesehatan. Selain itu adanya keterbatasan
fiskal daerah melalui APBD menyebabkan pembangunan fasilitas kesehatan baru
menjadi terhambat. Sehingga memerlukan dukungan anggaran baik dari Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Pusat melalui DAK Fisik Bidang Kesehatan Kementerian
Kesehatan," ungkapnya lagi.
Berdasarkan kondisi di
lapangan dan adanya aspirasi masyarakat, maka sudah selayaknya Kabupaten Malaka mendapat
prioritas Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Wewiku.
Ketersediaan sarana/gedung,
alat kesehatan dan prasarana pendukung Rumah Sakit Pratama nantinya dapat
memberikan dukungan pelayanan rujukan di wilayah selatan dan barat daya sebagai
wujud peningkatan derajat kesehatan yang optimal serta mengurangi disparitas
ketersediaan TT perawatan.
"Semoga pekerjaan
ini selesai tepat waktu dan berkualitas sehingga untuk mewujudkan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Malaka tercinta ini," tandasnya. (Nbs)*** poskupang.com