Sadis Dipicu Mati Lampu, Sekelompok Mahasiswa Teknik di NTT Diduga Aniaya Staf dan Dosen Fisip Unwira

Sadis Dipicu Mati Lampu, Sekelompok Mahasiswa Teknik di NTT Diduga Aniaya Staf dan Dosen Fisip Unwira

ilustrasi penganiayaan - Kasus dugaan penganiayaan sejumlah mahasiswa terhadap dosen terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/7/2023).



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Kasus dugaan penganiayaan sejumlah mahasiswa terhadap dosen terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/7/2023). 

Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Dekan Fisip Unwira Kupang, Frans Bapa Tokan.

Saat itu, ada sekolompok mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Widya Mandira (UNWIRA) menganiaya staf dan dosen Fisip Unwira.

Lokasi kejadian di Pos Satpam Unwira Kupang.

Dalam peristiwa tersebut, staf dan dosen luka memar sementara Pos Satpam rusak-rusak.

Atas kejadian ini, Frans Bapa Tokan pun mendesak Rektor Unwira Kupang dan pihak Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus untuk bersikap tegas.

"Dosen, teman kami jadi korban.

Kami minta ketegasan pimpinan kampus dan pihak yayasan untuk bersikap tegas.

Usut tuntas, tangkap pelakunya dan proses hukum," tegas Frans Bapa Tokan, melansir Kompas TV Kupang.

"Ini merupakan kesepakatan para dosen dan staf Fisip Unwira," tambahnya. Frans Bapa Tokan mengatakan, kewibawaan lembaga harus dipulihkan.

Dikutip dari Instagram NTT.UPDATE, pemilik akun @callme_iiia menjelakan kronologi kejadian.

Menurutnya, penyerangan dipicu dari sikap Satpam mematikan lampu sehingga mahasiswa Teknik yang saat itu sedang menjalani Ujian Akhir marah.

"Ktg anak teknik ada menjalani Ujian Akhir, Mmng di Kampus sudah diperlakukan peraturan ada pemadaman lampu. Tapi dari tiap prodi sudah meminta ijin di Rektorat bahwa kami meminta wkt pemadaman lampunya sampai jam 8 malam.

Sekitar jam 6 sore satpam dtg ke prodi kami, utk Mematikn lampu, dan salah satu dosen kami di Teknik sudah peringatkan satpamnya bahwa kasih kami waktu 2jam lagi baru pemadaman lampu, Tapi belom sampe 10mnit satpam ini balik lagi, memaksa memadamkan lampu, dan sampai baku jawab dgn dosen cwek dgn nada yg tidak baik," jelas @callme_iiia dalam dialek Kupang.

Dia mengatakan, pas lagi ujian kawan yang lagi presentasikan gambar rancangannya tiba-tiba ruangan gelap gulita karena satpam kasih mati lampu.

"Padahal sudah ditunjukan surat resmi dr Rektorat bahwa kami minta sampai jam 8, dan pada saat itu baru jam 6 sore."

Menurutnya, situasi memanas dengan sikap Satpam yang tidak ada etika baik dr awal, makanya terjadi perlawanan. Satpam melarikan diri dari amukan mhsiswa dan dosen yang pada saat itu lagi melaksanakn ujian.

"Mhsiswa pada saat itu emosi mgejar satpam sampe di pos jaga, karena tdk dpt satpamnya mreka hancuri pos satpam. Tapi klo utk penganiayaan Dosen dan Staf, bukan di lakukan dr mahasiswa. Karena pada saat kejar satpamnya itu smw masyarakat dan ank kos full di kintal kampus tepatNya depan pos satpam," terang akun @collme_iiia. (*)tribunnews.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama