Agus Woro Pria yang pemanjat Tower di Kupang minta difasilitasi ke Istana Negara Jakarta. (victorynews.id/yapi manuleus) |
"Semalam dia juga meminta untuk turun sendiri pada pukul 21.00 Wita dengan
pertimbangan tuntutannya harus dipenuhi. Tapi, sampai saat ini masih duduk
manis di atas tower," kata Kasi Operasional dan Siaga Basarnas Kupang
Muhdar saat ditemui di lokasi, Rabu sore (9/8/2023).
AW kabarnya sempat
menulis surat yang ditujukan kepada Kapolresta Kupang Kota Kombes Rishian
Krisna Budiaswanto, Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma, Kepala Cabang Bank
Bukopin, dan Ketua Sinode GMIT. Dalam surat itu, AW meminta agar difasilitasi
untuk mengikuti apel pengibaran bendera dalam rangka HUT ke-78 RI di Jakarta.
"Kami sudah
mendapat arahan dari Kepala Basarnas dan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan
Basarnas Pusat untuk segera mengevakuasinya," imbuh Muhdar.
Muhdar mengatakan AW
memanjat tower tinggi menjulang itu sekitar pukul 18.00 Wita, Selasa
(8/8/2023). Hingga kini, tim SAR masih belum bisa membujuk AW untuk segera
turun. "Kalau memang dia tidak mau dievakuasi, nanti kami akan
melaksanakan pemantauan saja," imbuhnya.
Menurut Muhdar, tim SAR
tidak bisa menurunkan AW secara paksa karena berisiko tinggi. Oleh karena itu,
petugas lebih menekankan pendekatan persuasif agar AW bersedia turun dengan
alat yang telah disediakan.
Muhdar menegaskan AW
tidak dalam keadaan gangguan kejiwaan. Ia menyebut AW sudah enam kali memanjat
tower dan berhasil dievakuasi dengan selamat.
"Pada Juni 2023,
dia juga sempat naik ke tower lagi. Tapi, saat itu kami mengevakuaasinya dengan
aman, tidak seperti saat ini," tandasnya.
Dilansir dari detikBali
di lokasi, AW terlihat duduk di atas kayu penyangga yang diikat pada besi
penyangga tower. Ia melilit tubuhnya dengan selembar baliho. AW juga memasang
dua bendera merah putih pada penyangga tower.