Anggota DPR RI Fraksi PKB, Edward Tannur. Foto: Dok. Istimewa |
Edward menyampaikan turut berduka cita atas tewasnya
Dini dan menyesalkan perbuatan anaknya. Dia mengatakan akan mengikuti kasus itu
secara transparan.
"Secara baik, tertib, dan transparan. Di sini
saya ingin menyampaikan kepada teman-teman media bahwa saya sangat berbela
sungkawa menyesal atas perbuatan Ronald anak saya karena kejadian ini tidak
kita semua harapkan," kata Edward kepada wartawan, Selasa (10/10).
Edward juga menyampaikan permohonan maaf atas
perilaku anaknya yang menganiaya Dini hingga tewas. Dia mengaku perilaku Ronald
jauh dari nilai-nilai yang pernah mereka ajarkan selaku orang tua.
"Dan permohonan maaf sebesar-besarnya dan
penyesalan yang mendalam atas meninggalnya saudari kita Dini Sera Afrianti,
kami sebagai orang tua tidak pernah mengajarkan kepada anak kami untuk berbuat
hal-hal di luar kemanusiaan," ucapnya.
Edward berharap, anaknya itu dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri mengingat usianya sudah dewasa.
"Di luar kebiasaan dia untuk tidak mencederai
orang lain. Tapi si Ronald ini kan sudah dewasa umurnya sudah 31 tahun, jadi
saya pikir apa yang sudah dia lakukan harus bisa mempertanggungjawabkan baik di
mata hukum, proses hukum, maupun di mata Tuhan. Di akhirat nanti tidak mungkin
dia berbuat kesalahan hukum, pelanggaran hukum, saya yang masuk penjara ini kan
tidak mungkin," terangnya.
Meski begitu, Edward sebagai orang tua akan tetap
memberikan dukungan kepada anaknya tersebut.
“Saya tidak menyangkal dan apa pun yang terjadi
kepada anak saya, saya perlu memberikan dukungan secara moril kepada dia,
supaya tegar dalam menghadapi permasalahan yang ada. Tidak perlu lari dari
kenyataan. Untuk apa? sebagai seorang yang dewasa, berani berbuat, berani
bertanggung jawab,” tandasnya. *** kumparan.com