POSE BERSAMA- Anggota Komisi IV DPR RI yang juga politisi PDIP Ansy Lema saat pose bersama umat wilayah V di Desa Penfui Timur pada Selasa (10/10/2023). |
Jika orang
menanyakan apakah Ansy Lema siap bertarung di Pilgub NTT
nanti tentu sebagai kader PDIP selalu siap, namun ada pengecualian.
Pasalnya, untuk maju ke Pilgub NTT sangat tergantung
dari hasil rapor Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 nanti, karena akan dilihat
dahulu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apakah layak atau tidak.
Hal ini diungkapkan Ansy Lema saat menjalani masa
Reses mengunjungi warga Wilayah V Stasi St. Kristoforus Matani
pada Selasa (10/10/2023) malam.
Ansy Lema mengatakan, untuk saat ini dirinya belum
berpikir terkait Pilgub NTT karena fokus perhatian sekarang adalah memenangkan
pertarungan di Pileg 2024.
Seluruh kader dan simpatisan akan berjuang keras
memenangkan pileg dengan suara mayoritas di parlemen barulah memikirkan soal
Pilgub ataupun pilkada.
"Kalau ditanya Ansy Lema siap
jadi cagub NTT maka sebagai kader PDIP harus selalu siap. Tapi di partai kami
ada mekanismenya ibarat ternak sapi berjalan berurutan rapi. Kita dinilai oleh
pimpinan dulu apakah layak atau tidak," katanya berdiplomasi.
Disebutkan mantan juru bicara Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok ini untuk menentukan layak atau tidaknya kader yang dicalonkan akan
dinilai dari rapor pileg.
Apakah nilai rapornya cukup signifikan mendulang
suara ataukah dibawa rata-rata. Karena itu jadi kriteria penilaian Ibu Ketua
Umum PDIP.
"Tapi sekali lagi untuk kader PDIP saya selalu
siap. Saya sekarang fokus untuk Pileg karena target harus juara satu di Dapil
NTT II. Kita semua kader PDIP berjuang keras untuk menang suara yang besar di
Senayan juga di DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk menghantar Mas Ganjar
Pranowo menjadi Presiden 2024," tegas aktifis 1998 ini.
Hal lain yang disampaikan
Ansy Lema soal apa yang dilakukannya selama 4 tahun duduk di DPR RI. Dirinya
setiap tahun menyampaikan secara transparan apa yang dikerjakannya karena Ia
tidak mau duduk di Senayan tidak pernah bersuara.
"Sebagai putra NTT saya punya tanggung jawab
moril untuk membantu petani, nelayan, rakyat kecil di pedalaman yang belum
tersentuh pembangunan. Karena sesuai data kemiskinan di NTT berada pada kisaran
2 digit dan ini wajib saya perhatikan," katanya.
Menjawab harapan warga soal bantuan terkait bidang
yang digeluti di Komisi IV DPR RI, Ansy Lema mengatakan
sangat bisa namun tidak bisa dibantu perorangan melainkan dibentuk kelompok.
"Ada banyak yang butuhkan sehingga untuk dapat
bantuan tentu perlu dibentuk kelompok-kelompok. Makanya manfaat dari reses ini
adalah mendengar aspirasi apa yang disampaikan untuk saya perjuangkan melalui
mitra kerja eksekutif di Jakarta," pungkasnya.(*) flores.tribunnews.com