![]() |
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza, Senin (9/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP |
"Setidaknya ada 1.500 jenazah (pejuang) Hamas
ditemukan di sekitar Jalur Gaza," kata jubir militer Israel, Richard
Hecht, seperti dikutip dari AFP, Selasa (10/10).
Dia menambahkan, aparat keamanan merebut kembali
beberapa wilayah di sekitar perbatasan di Gaza.
"Sejak kemarin malam kami tahu sudah tidak ada
lagi yang datang, tapi penyusupan masih bisa terjadi," jelas Hecht.
Ia juga menjelaskan tentara Israel hampir
menyelesaikan evakuasi ke seluruh komunitas di sekitar perbatasan.
Sebanyak 35 batalion kini dikerahkan di sekitar
perbatasan Israel dan Gaza.
"Kami membangun infrastruktur untuk operasi
kami di masa depan," jelas dia.
Perang antara Israel dan Hamas pecah pada Sabtu
(7/10) setelah Hamas melakukan serangan tak disangka-sangka ke wilayah selatan
Israel. Serangan yang disebut telah mempermalukan Israel yang memiliki
alutsista canggih ini menewaskan 900 warga negara Zionis itu.
Merespons serangan Hamas, Israel meluncurkan
serangan udara masif ke Gaza—wilayah pendudukan Israel yang diblokade tembok
pembatas setinggi 6 meter. Akibatnya, 687 warga di Gaza tewas.
Akar Masalah
Palestina vs Israel
Pemerintah Indonesia lewat Kemlu menjelaskan, akar
konflik Palestina-Israel adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Akar
masalah ini harus diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB.
Indonesia dan sejumlah negara selama ini mendukung solusi
dua negara (two state solution) untuk menyelesaikan konflik yang telah
berlangsung sekitar 7 dekade ini. Namun, PM Netanyahu yang beraliran
ultranasionalis enggan menerima solusi ini. *** kumparan.com