FOTO BERSAMA - Enam orang siswa/i SMA Katolik Giovani Kupang bersama guru pembimbing Kompetisi Hackathon Pijar Tingkat Nasional foto bersama di SMA Katolik Giovani Kupang, 24 November 2023 |
Hal itu disampaikan Guru pembimbing kompetisi
SMA Katolik Giovani Kupang, Jagat Prawira Sutopo saat
dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat 24 November 2023.
"Akhirnya siswa/i SMA Katolik Giovani dapat
juara tiga," kata Prawira.
Prawira menyampaikan dirinya bangga bangga
dengan prestasi siswa/i yang berhasil meraih juara tiga dalam perlombaan
sekelas Hackathon.
"Ini sangat luar biasa dan kami sangat bangga.
Mereka (siswa/i pemenang) dapat ekosistem bagus dari bisnis Telkom Indonesia,
mereka bisa ciptakan ide Startup," ungkapnya.
Menurut Prawira, banyak orang menganggap NTT sebagai
Provinsi terbelakang dan termiskin. Namun, sebenarnya NTT memiliki orang-orang
hebat yang tidak kalah dari Provinsi lainnya.
"Kita bisa dan sebenarnya kita mampu. Kita
tidak kalah dengan orang di Jawa," ujarnya.
Dikatakan Prawira, dalam proses meraih juara 3,
terdapat banyak dinamika yang terjadi dalam tim.
"Tapi anak-anak ini luar biasa. Tim yang solid
dan lengkap. Masing-masing mereka punya karakter yang buat mereka bisa kerja
sesuai dengan role nya," ungkapnya.
"Kerja keras mereka pulang hingga larut malam
di sekolah untuk mentoring terbayarkan dengan juara," tambahnya.
Dengan Juara itu, Prawira berharap agar siswa/i
dalam tim tidak berhenti ber-explore, learn and action.
"Semoga teman-temannya yang lain juga bisa
terperngaruh hal baik. Saya ingin impact lebih lagi, tidak hanya di Giovanni
tapi NTT pada umumnya," harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta tim pemenang SMA
Katolik Giovani, Ni Luh Putu Agata Putri Suamba menyampaikan rasa
bangganya mendapatkan juara tiga di kompetisi tersebut.
"Saya merasa sangat senang dan bangga. Ada
perasaan lega juga karena setelah kurang lebih 1 bulan masa inkubasi, akhirnya
kami bisa menyelesaikan lomba ini dengan baik bahkan mendapatkan juara 3 dengan
selisih poin hanya 1.00," ungkapnya.
"Saya juga sangat senang bisa menikmati juara
ini bersama teman teman tim saya yang selalu saling support selama masa
perlombaan ini," tambahnya.
Menurut Agata, hal yang diperoleh dari kompetisi itu
baginya ialah ilmu. Yang mana, selama persiapan lomba itu, timnya mendapatkan
bimbingan mentor dari tim penyelenggara lomba sesuai dengan bidang yang
dikerjakan.
"Jadi, selama satu bulan ini saya belajar
banyak hal baru, belajar ilmu ilmu baru yang saya rasa tidak bisa saya dapat di
masa sekolah biasanya," ungkapnya.
Dalam perlombaan itu, kata Agata, membuat dirinya
terus belajar, bekerja dan terbuka dengan tim. Yang mana, dia dan tim selalu
belajar menjadi pemimpin yang baik dan siap mendengarkan masukan masukan yang
diberikan.
Selain dirinya yang terus ingin belajar, lanjutnya,
orang tuanya juga sangat mendukungnya selama ikut kompetisi tersebut.
"Mereka (orang tua) selalu mendukung saya baik
waktu, materi maupun berkat doa yang mereka sertakan. Saya merasa memiliki rasa
semangat yang besar ketika orang tua saya juga bahagia mendengar pengumuman
juara kemarin," ungkapnya.
Lebih lanjut, Agata pun berpesan agar Sekolah SMA
Katolik Giovani bisa lebih mengembangkan minat bakat siswa di bidang yang
dilombanya, tetap mendukung yang terbaik agar kedepannya Giovanni tetap bisa
jadi pelopor gaya belajar yang sesuai dengan minat bakat siswa.
"Untuk teman-teman saya di SMA Katolik Giovani,
ini bukan akhir dari pengalaman saja melainkan bisa jadi gerbang pembuka untuk
teman-teman yang lain bisa semakin percaya diri dan mau untuk mencoba banyak
hal-hal baru," pungkasnya.
Untuk diketahui, kompetisi ini merupakan
program inkubator dari Telkom Indonesia. Yang mana, SMA Katolik
Giovani Kupang berhasil meraih juara tiga dari 250 sekolah yang ikut
se-Indonesia. (cr20) *** poskupang.com