Ganjar Bertemu Romo Magnis Bahas Persoalan Kemerosotan Etika Demokrasi

Ganjar Bertemu Romo Magnis Bahas Persoalan Kemerosotan Etika Demokrasi

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo usai bertemu budayawan dan rohaniwan Romo Franz Magnis Suseno SJ di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, pada 24 November. (Foto: KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan Guru Besar Filsafat Romo Franz Magnis-Suseno SJ di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta Pusat, pada 24 November.

Ganjar tiba di STF Driyakara sekitar pukul 08.28 WIB.  Setibanya di lokasi, Ganjar langsung naik ke lantai atas menggunakan lift untuk bertemu Romo Magnis. Keduanya pun menggelar pertemuan tertutup.

Pertemuan Ganjar dan Romo Magnis  berlangsung sekitar satu jam 10 menit. Usai pertemuan keduanya menemui awak media.

Dalam pertemuan itu, kata Romo Magnis kepada wartawan bahwa  salah satu yang diperbincangkan adalah masalah  bangsa seperti korupsi dan kemerosotan etika demokrasi.

“Kami sebetulnya membicarakan bahwa Indonesia itu masih tetap mempunyai masa depan yang cerah, tetapi kita harus mengatasi masalah-masalah yang sekarang dirasakan, masalah seperti korupsi, masalah kemerosotan etika demokrasi,” kata Romo Magnis.

Menurut imam itu, etika demokrasi Indonesia harus kembali pada jalan integritas kejujuran.

Romo Magnis  menegaskan, politik bukan ajang untuk kontestasi menang-kalah belaka, melainkan untuk menyelamatkan Bangsa Indonesia.

“Kita harus kembali kepada integritas kejujuran. Perpolitikan itu bukan memenangkan kiri-kanan, orang, tetapi memenangkan, menyelamatkan, memajukan Bangsa Indonesia dan itu yang kami bicarakan kurang lebih tadi,” terang Romo Magnis.

Kendati demikian, Romo Magnis menegaskan, dirinya tidak memberi pesan kepada Ganjar. Ia hanya berdoa agar tuhan selalu memberkati Ganjar.

Dalam pertemuan itu, Ganjar diberikan dua buku tulisan  Romo Magnis, yaitu Etika Politik: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern dan buku Iman dalam Tantangan.

Ganjar mengatakan, Romo Magnis meminta dia untuk membaca  buku itu. Sebab, menurut Romo Magnis buku itu bisa membekali Ganjar dalam setiap langkah ke depan terkait politik bangsa negara.

“Saya senang mendapatkan cerita-cerita baik, cerita etik, cerita moral dalam berbangsa, bernegara, bermasyarakat,” tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar kemudian ditanya apakah dalam pertemuan itu, Romo Magnis memberikan dukungan kepadanya dalam Pilpres 2024. Dia pun menepis hal tersebut. Ganjar menghormati Romo Magnis yang secara institusi gerejawi harus netral meski dipastikan memiliki sikap secara pribadi.

“Beliau sebagai intelektual sebagai tokoh agama tentu, beliau punya sikap pribadi. Tapi tidak boleh berpihak secara terbuka. Karena itu menunjukan beliau juga secara institusinya netral, begitu ya. Sehingga saya sangat hormat, ini seorang orang yang lebih muda datang kepada orang yang lebih tua, meskipun rambutnya sama,” ujar Ganjar seraya tertawa.

“Beliau cerita soal kemiskinan dan akses kemudahan menuju kesejahteraan,” tambah  Ganjar.***

 


 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama