Perkembangan teknologi yang semakain pesat pada era
modern ini menjadi pengaruh nyaris hilangnya tradisi mendongeng. Teknologi
digital seperti gadget,Tv, dan komputer, telah mengubah cara masyarakat untuk
menghabiskan waktu luang mereka. Masyarakat cenderung memilih menghabiskan
waktu luangnya dengan menonton Tv, bermain game, atau melihat media sosial.
Bahkan dalam kehidupan modern saat ini anak-anak dibawah umur yang seharusnya
bermain dengan teman sebaya, dan berkumpul dengan orang tuanya, sudah
diperkenalkan dan diberikan dengan namanya gadget yang membuat mereka jarang
berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dan berkumpul bersama keluarga
untuk hanya sekedar bercerita.
Tengsoe Tjahjono mengatakan “ salah satu penyebab
hilangnya cerita tradisional dari hati anak-anak adalah kurangnya orang tua
mendongeng pada anak-anaknya.” (26/03/2017) Kehidupan yang sibuk di era modern
serta tuntutan pekerjaan orang tua, seringkali membuat mereka hanya memiliki
sedikit waktu untuk berkumpul, mendengarkan atau menceritakan cerita-cerita
dongeng tradisional. Hal inilah yang membuat anak-anak lebih banyak menggunakan
gadget dalam kehidupan sehari-hari, tentu hal ini menyebabkan turunnya minat
anak dalam tradisi mendongeng.
Semakin berkembangnya teknologi, dapat dengan cepat
membawa pengaruh budaya dari luar masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia
yang dapat mengaburkan dan menggantikan tradisi lokal yang ada. Perkembangan
teknologi terutama internet, kini telah mengubah cara anak berinteraksi dengan
cerita. Adanya internet yang memberikan kemudahan mengakses cerita-cerita dari
seluruh dunia melalui layanan streaming, buku digital, dan media sosial.
Meskipun adanya internet memberikan akses yang lebih mudah ke cerita-cerita
yang ada baik dari dalam maupun luar negeri, namun hal ini dapat mengurangi
pentingnya sebuah cerita lisan yang disampaikan orang tua secara langsung dari
mulut ke mulut.
Dampak negatif dari adanya internet pada budaya
mendongeng yaitu, banyak cerita tradisional lokal yang tersisihkan atau
tergantikan oleh cerita-cerita luar yang lebih dominan seperti serial cocomelon
yang saat ini telah digandrungi oleh anak-anak. Mereka mungkin cenderung lebih
mengenal karakter kartun dari luar negeri daripada tokoh-tokoh dongeng
tradisional dari budaya mereka sendiri. Terlepas dari hal negatif yang ada,
tentu saja juga terdapat hal positif dari adanya internet bagi anak-anak yang
tentu perlu pengawasan dari orang tua untuk memberikan tontonan yang sesuai
bagi umur mereka.
Seiring dengan berkembangnya zaman, budaya
mendongeng semakin mengalami banyak tantangan, banyak upaya yang harus
dilakukan agar tradisi ini tetap ada pada masyarakat. Budaya mendongeng yang
menjadi sarana untuk mendidik serta membentuk karakter dan moral anak melalui
cerita yang disampaikan harus tetap dilestarikan. Organisasi budaya, komunitas
lokal, serta individu maupun orang tua dapat bekerja sama untuk tetap
mempromosikan dan melestarikan cerita-cerita tradisional mengikuti perkembangan
zaman modern saat ini dengan mengintegrasikan elemen-elemen budaya mendongeng
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, budaya mendongeng dapat tetap
hidup dan relevan dalam kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah dari
masa ke masa.