Nol Kasus Rabies, Distan Kabupaten Malaka NTT Gencar Lakukan Vaksinasi Hewan Penular Rabies

Nol Kasus Rabies, Distan Kabupaten Malaka NTT Gencar Lakukan Vaksinasi Hewan Penular Rabies

VAKSINASI - Kegiatan vaksinasi hewan penyebab rabies (HPR) oleh tim dari Dinas Pertanian di Bidang Peternakan Kabupaten Malaka, Oktober 2023. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Malaka di Bidang Peternakan gencar melakukan vaksinasi hewan penular rabies (HPR).

Hal ini dilakukan di wilayah kecamatan Wewiku yang berbatasan langsung dengan Timor Tengah Selatan atau TTS seperti Kecamatan Rinhat dan juga di dalam Kota Betun.

Vaksinasi hewan penyebab rabies ini dilakukan untuk mencegah masuknya kasus rabies ke wilayah Kabupaten Malaka.

"Khususnya wilayah Kabupaten Malaka sampai dengan saat ini belum ada kasus rabies alias nol kasus rabies," jawab Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (8/11/23).

Menurut dia, vaksinasi hewan penyebab rabies ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah masuknya kasus rabies akan tetapi melindungi populasi hewan peliharaan dan juga mengurangi penyakit rabies kepada masyarakat.

"Terkait berapa stok vaksin yang tersedia saat ini yaitu vaksin rabies di Malaka berasal dari bantuan Propinsi NTT sebanyak 17.500 dosis dan sudah realisasi 3.100 dosis. Sisanya dipakai untuk melayani vaksinasi hewan penyebab rabies di wilayah perbatasan yang sudah disebutkan di atas," ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH.,MH mengatakan, untuk mencegah meluasnya virus rabies ia meminta warga mengikat atau mengkandangkan hewan peliharaannya.

"Bilamana ada gejala-gejala anjing sakit bisa dengan mudah diketahui atau dikontrol. Kalau dibiarkan ia sulit untuk dilakukan pengontrolan," kata Bupati Simon Nahak.

Bupati Malaka juga meminta seluruh masyarakat untuk menjaga anjing piaraan di keluarga masing-masing. Jangan membiarkan anjing-anjing berkeliaran sebab membahayakan orang lain.

"Meskipun Kabupaten Malaka belum ada anjing yang terinfeksi rabies tapi pencegahan itu lebih penting daripada sudah terjadi baru kita mencari -mencari obatnya. Sehingga, sekali lagi pihaknya meminta kepada masyarakat agar anjing dan hewan peliharaan lainnya harus dikandangkan," tegasnya.

"Walupun kadangkala manusia lebih sayang anjing ketimbang orang ia bisa saja karena itu soal hobi tapi tolong dijaga supaya jangan sampai kena penyakit rabies," tambahnya.

Dikatakan, kalau lihat anjing sakit segera konsultasi ke dokter dan jangan dipaksa untuk dibiarkan berkeliaran karena kalau anjing sakit karena rabies dan menggigit bisa membahayakan jiwa orang lain.

"Sebab penyakit rabies itu menurut medis bisa tertular kepada manusia melalui liur anjing dan gigitannya, sehingga ia meminta untuk diperhatikan bersama," jelasnya.

Terhadap kasus rabies, kalau masyarakatnya displin maka Kabupaten Malaka lolos dari kasus rabies.

"Masyarakat perlu mengetahui tentang kasus rabies ini sehingga pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian pada bidang peternakan kolaborasi dan koordinasi mencarikan vaksin atau menyiapkan obat-obatan sebelum rabies itu menyerang masyarakat Kabupaten Malaka," demikian.

Baginya, rabies harus diatasi karena itu satu penyakit yang berbahaya untuk masyarakat. Sebab rabies sesuai informasi sudah masuk ke wilayah TTS jadi dua dinas yang disebutkan di atas mesti kolaborasi untuk cegah penyakit tersebut.

"Kita berharap agar kasus rabies ini tidak masuk ke wilayah Kabupaten Malaka," tandasnya. 




 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama