Ilustrasi |
Romo Amandus yang dihubungi Pos-Kupang.Com, Senin 20
November 2023 meminta kepolisian tetap memroses pelaku yang diduga mencuri uang
dan sejumlah barang-barang gereja hingga pencemaran hosti kudus sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.
Permintaan tersebut mengingat perbuatan pelaku tidak
baik, karena mencuri sibori yang berisi Sakramen Maha Kudus (HostiKkudus) dan
membuangnya di hutan.
"Perbuatan pelaku itu sangat fatal. Kalau uang
atau barang lain yang lain dicuri tidak apa-apa, tapi yang diambil dan dibuang
adalah Sakramen Maha Kudus. Hal ini sangat menyakitkan untuk umat
Katolik," ungkapnya.
Kejadian itu, menurut Romo Amandus telah dilaporkan
Polresta dan telah ditemukan para pelakunya.
"Kami minta tetap diproses hukum para pelaku,
sebagai tindakan efek jera bagi mereka," kata dia.
Romo Amandus mengisahkan, pada Minggu 19 November
2023, dia ke Stasi Sta. Maria Fatima Perumnas untuk memimpin perayaan misa.
Sesampainya disana, koster atau pekerja di gereja tersebut menginformasikan
pencuri masuk kedalam gereja, membongkar kota derma dan mencuri sebotol anggur.
Mendengar laporan itu, dia menyiapkan diri untuk
memimpin misa. Pada pertengahan misa, dirinya ingin mengambil Sakramen Kudus
yang disimpan di tabernakel, hosti atau Sakramen Kudus tidak ada bersama
dengan siborinya.
Situasi itu diberitahukannya kepada koster, untuk
diinformasikan ke romo lainnya yang memimpin misa pada haru minggu kemarin,
namun informasi bahwa ada dua sibori berisi hosti kudus ada tersimpan di dalam
tabernakel itu.
"Setelah dengan informasi dari rekan romo
lainnya, saya langsung ambil kesimpulan kalau ada orang yang masuk curi,"
ujarnya.
Dia melanjutkan perayaan misa tersebut. Pada akhir
misa, dirinya menginformasikan kepada umat bahwa sibori berisi HostiKkudus
hilang dari tabernakel. Dia meminta umat setelah mengikuti perayaan
misa agar membantu untuk mencari sibori tersebut.
Kata dia, sibori bersama Hosti Kudus itu ditemukan
salah satu umat berada di belakang susteran. Waktu ditemukan, edua sibori itu
letaknya berjauhan. Salah satu sibori tergeletak dalam keadaan kosong dan
satunya lagi berisi hosti kudus tercecer di tanah dan kotor.
"Saat kami dengar informasi itu, langsung kami
kesana untuk melihat dan membersihkan dan memisahkan hosti kudus yang sudah
kotor dan yang masih bisa digunakan. Kami langsung membawa sibori dengan hosti
kudus kembali ke gereja untuk ditahtakan kembali kedalam tabernakel, dan
sejumlah hosti kudus yang sudah rusak kami kubur," tambah Romo Amandu. * flores.tribunnews.com