Pulau-pulau seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara,
dan Papua memiliki masyarakat adat yang unik dengan tradisi, bahasa, dan seni
yang berbeda. Keanekaragaman ini memberikan warna dan keindahan bagi identitas
nasional Indonesia, memperkaya khazanah budaya yang menjadi kebanggaan bangsa.
Indonesia Timur juga dikenal dengan kekayaan sumber
daya alamnya. Hutan hujan Papua menjadi rumah bagi sejumlah spesies unik dan
langka, sedangkan perairan di sekitar Maluku merupakan surga bagi kehidupan
bawah laut. Sumber daya alam ini menjadi sumber utama pendapatan negara melalui
sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta memainkan peran penting dalam
ketahanan pangan dan energi nasional.
Wilayah Timur Nusantara juga memiliki posisi
strategis yang melindungi jalur pelayaran utama, menjaga keamanan dan
kedaulatan laut Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan dan pengamanan wilayah
ini menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan integritas negara. Dengan
potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia Timur memiliki peluang besar
untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Keragaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia
Timur menjadi cermin harmoni dan toleransi yang telah menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Memperkuat persatuan di wilayah ini memberikan kontribusi positif
dalam membangun negara yang inklusif.
Sekali lagi, Indonesia Timur adalah pilar penting
bagi kedaulatan NKRI. Pertanyaannya, apakah peran penting ini telah tercermin
dalam Visi Misi Capres 2024? Siapa Capres-Cawapres yang paling peduli dengan
Indonesia Timur?
Minim Visi &
Misi
Sayangnya, dari hasil analisis dokumen Visi Misi
Capres 2024, kata-kata atau diksi terkait Indonesia Timur, tidak masuk dalam
top prioritas, baik Top 10 maupun top 20. Artinya, entah sengaja atau tidak,
Indonesia Timur belum menjadi topik atau kata kunci yang utama dalam dokumen
Visi Misi Capres.
Jika dipotret lebih lanjut, Paslon AMIN nampak
paling banyak menyebutkan kata-kata yang terkait Indonesia Timur, dalam hal ini
diwakili oleh kata “Sulawesi” (8), “Maluku” (5), “Nusa Tenggara” (10) dan
“Papua” (15). AMIN menyebut keempat wilayah ini berkali-kali, sedangkan
Prabowo-Gibran hanya menyebut Sulawesi 1 kali dan Papua 1 kali. Ganjar-Mahfud
hanya menyebut Papua 3 kali di dalam dokumen Visi Misinya tanpa menyebut
wilayah Indonesia Timur lainnya.
Jumlah kata terkait wilayah Indonesia Timur dalam Visi Misi Capres 2024 |
Lebih lanjut, dua kontestan - kecuali PG - mencoba
beradu gagasan dalam melakukan pembangunan atau intervensi di wilayah timur
Indonesia. Berikut adalah perbandingan senjata Capres-Cawapres untuk Indonesia
Timur:
Visi AMIN untuk Indonesia Timur |
Visi Ganjar-Mahfud untuk Papua |
Situasi ini tentu sangat memprihatinkan, di mana
representasi Indonesia Timur dalam Visi Misi Capres-Cawapres 2024 sangatlah
minim. Jangan sampai Visi Misi Capres-Cawapres disusun dengan mengabaikan pilar
penting NKRI ini.
Mustahil rasanya mengharapkan ada strategi yang jitu
dalam mengatasi ketimpangan dan pemerataan pembangunan tanpa membahas wilayah
Indonesia Timur. Tidak mungkin rasanya Capres-Cawapres akan fokus menyelesaikan
masalah-masalah besar dan mendasar di Indonesia Timur, jika ternyata mereka
sedikit sekali - bahkan tidak menyebut - Indonesia Timur dalam Visi Misi
mereka.
Jangan sampai, Indonesia Timur hanya menjadi warga
“kelas dua” dan dianggap sebagai “pelengkap derita” dari proses menuju
“Indonesia emas 2045”. Tidak ada Indonesia emas tanpa warga dan wilayah
Indonesia Timur yang maju, berdaya dan sejahtera.