Politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tiba di lokasi Rapimnas Gerindra, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan |
Dasco menegaskan, pasangan nomor urut 2
mengedepankan banyak program yang sudah diimplementasikan kepada masyarakat.
Momen joget 'gemoy' Prabowo Subianto sata ditanya cuti di masa kampanye, Senin (27/11/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan |
"Saya pikir kontestan pasangan nomor 2 itu
lebih banyak mengedepankan program, kita punya banyak program yang sudah
kemudian diimplementasi di lapangan sejak hari pertama kampanye. Bahkan sebelum
hari kampanye," kata Dasco dalam konferensi pers di Media Center TKN
Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya 16, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
Dasco menjelaskan, adanya gimik yang dilabelkan
kepada Prabowo Subianto itu lahir dari dinamika yang ada di masyarakat.
"Bahwa kemudian ada gimik-gimik yang beredar di
luaran dari para pendukung, itu adalah dinamika yang berkembang yang tidak bisa
kita larang. Jadi kalau kemudian di paslon lain gimik-gimiknya kurang, ya itu
di luar kuasa kami," kilahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Komandan Tim Echo
(Hukum dan Advokasi) TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menilai gimik gemoy
adalah bukti cinta rakyat kepada Prabowo.
"Karena banyak yang mencintai Pak Prabowo
misalnya gimik gemoy dan lain sebagainya ya memang begitulah, kita kalau
melihat orang yang kita sukai apa pun bentuk fisiknya dan lain sebagainya, kan
akan menggemaskan gitu," kata Habiburokhman.
Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu
menilai gimik itu merupakan anugerah yang didapat oleh Prabowo.
"Jadi siapa sangka ya kita dapat apa namanya
anugerah seperti itu, tuh. Kan, orang gemuk banyak ya, politisi-politisi gemuk
banyak dari zaman dulu, tapi yang disebut gemoy menggemaskan itu Pak Prabowo,
dan yang seperti ini kawan-kawan yakinlah enggak akan bisa dibuat-buat, enggak
akan bisa didesain-desain," ujarnya.