Empat Diakon yang ditahbiskan tersebut yakni Diakon Engelbertus
Nahak, Pr, Diakon Marselinus Dementri Mali, Pr, Diakon Prudensius Naikofi, Pr
dan Diakon Christoforus Djawa, Sch.P
Tema yang usung
dalam pentahbisan empat Diakon tersebut yakni Menjadi Penjala Manusia, yang
dihadiri oleh puluhan biarawan-biarawati, Bupati Belu, wakil Bupati Belu dan
pejabat yang mewakili Pemda TTU dan Malaka, serta ribuan umat.
Uskup Atambua Mgr
Dominikus Saku, Pr dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pentahbisan
empat Diakon ini merupakan suatu rahmat Imamat yang adalah hadiah istimewa dari
Tuhan.
"Rahmat Imamat ini bukan hanya untuk diri
mereka sendiri melainkan
untuk ditujukan demi pelayanan supaya umat Allah agar mendapatkan pelayanan
lalu bertumbuh berkembang dan menghasilkan buah," ujar Mgr
Dominikus.
Disampaikan Uskup bahwa, empat diakon yang ditahbis
ini akan menjalani tiga tugas Kristus sebagai yakni, sebagi nabi, imam
dan raja.
"Sebagai nabi
tugas mereka adalah mewartakan Sabda Tuhan. Jangan berhenti mewartakan. Warta
kita sangat penting karena dengan itu, sabda Tuhan tetap berkumandangkan kepada
umat," tambah Uskup.
Dalam kesempatan
tersebut, Mgr Dominikus juga menyampaikan terima kepada keluarga dari empat
Diakon yang sudah menghantar dan membawa ke altar Tuhan.
Secara khusus,
Uskup juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan Diakon Engelbertus
yang berbesar hati untuk maju kedepan altar Tuhan.
"Kemarin sore usai
gladi, pas dalam perjalan pulang Ibu dari Romo Engelbertus meninggal dunia,
karena itu kita turut berbelasungkawa dan kita berdoa semoga arwanya
beristirahat dengan damai. Karena itu, terima kasih kepada keluarga dan Diakon
Engelbertus karena berbesar hati untuk maju ke alkar Tuhan pagi hari ini,
bersama tiga temannya," ungkap Mgr Dominikus.
Selanjutnya, sebelum
Uskup mentabiskan empat Diakon tersebut, terlebih dahulu para Diakon
mengungkapkan janji kerelaan dan kesetiaan seorang imam.
Selanjutnya, Uskup yang dibantu oleh orang tua
memakai pakaian resmi yang dipakai oleh seorang Imam yakni Kasula dan
stola imam.
Dalam momen ini, tiga Diakon lainnya didampingi oleh
orang tua, sementara Diakon Engel didampingi oleh Pastor Paroki
Katederal Santa Maria Imakulata Atambua Romo Agus Seran Berek Pr.
Untuk diketahui, di hari yang seharusnya penuh
sukacita dan haru bagi Diakon Engelbertus Nahak, calon Imam Katolik atau
Pastor di Keuskupan Atambua ini berubah menjadi kisah pilu.
Ibu kandungnya, Regelinda Hoar
(67), yang seharusnya menghantar dan mendampingi dia untuk menjadi seorang
Imam, meninggal dunia karena kecelakaan pada Rabu, 29 November 2023, sekitar
pukul 18:00 wita.
Almarhum menghembuskan nafas
terakhir di Rumah Sakit Mgr Gabriel Manek, SVD Atambua, Rabu, 29 November 2023
malam.