Paus Fransiskus melambai kepada orang banyak saat audiensi umum mingguan pada 8 November di Lapangan Santo Petrus Vatikan. (Foto: AFP) |
“Tidak ada perang yang sebanding dengan air mata
seorang ibu yang melihat anaknya dimutilasi atau dibunuh,” kata pesan tersebut.
“Tidak ada perang yang sebanding dengan kehancuran rumah kita bersama.”
Uskup Agung Celestino Migliore, Duta Besar Vatikan
(Nunsio) untuk Prancis, membacakan pesan tersebut pada 10 November, hari
pertama dari forum dua hari yang terdiri dari para pemimpin pemerintah, pelaku
bisnis dan masyarakat yang membahas tema, “Seeking Common Ground in a
World of Rivalry.”
“Pada saat kita tidak berdaya menyaksikan
meningkatnya konflik bersenjata, dengan penderitaan yang menyertainya,
ketidakadilan, dan terkadang kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada rumah
kita bersama, Bapa Suci berharap agar forum ini menjadi tanda harapan,”
kata pesan tersebut, yang ditandatangani oleh Kardinal Pietro Parolin,
Sekretaris Negara Vatikan.
Tahun ini menandai peringatan 75 tahun diadopsinya
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, pesan tersebut menyatakan, namun “kita
harus mengakui bahwa bagi jutaan orang di setiap benua, kesenjangan yang
terus-menerus antara komitmen serius yang dibuat pada 10 Desember 1948, dan
kenyataan masih belum bisa dijembatani.”
“Berapa banyak orang, termasuk anak-anak, yang
kehilangan hak dasar dan hak utama mereka untuk hidup dan integritas fisik dan
mental sebagai akibat dari permusuhan antara kelompok yang berbeda atau negara
yang berbeda,” kata pesan itu.
“Akibat konflik berapa banyak orang yang terampas
atas hak-hak mereka yang paling dasar, seperti hak atas air minum dan
makanan sehat, namun juga hak atas kebebasan beragama, hak atas kesehatan, hak
atas perumahan yang layak, hak atas pendidikan yang berkualitas, hak atas
pekerjaan yang bermartabat?”
“Perdamaian tidak dibangun dengan senjata, namun
melalui pendengaran yang sabar, dialog dan kerja sama, yang tetap menjadi
satu-satunya cara yang layak dilakukan manusia untuk menyelesaikan perbedaan,”
kata pesan tersebut.
Kardinal Parolin mengatakan kepada para peserta
bahwa Paus Fransiskus ingin “menegaskan kembali seruan tak henti-hentinya dari
Takhta Suci agar senjata dibungkam, agar produksi dan perdagangan alat-alat
pembunuh dan pemusnah ini dipikirkan kembali, dan agar jalur pelucutan senjata
yang progresif namun menyeluruh harus dilakukan secara tegas sehingga logika
perdamaian akhirnya dapat didengar dengan lantang dan jelas!”
Sumber: No
war is worth the loss of even one life, pope says