"Dari 29 orang yang meninggal akibat gigitan
anjing, 17 orang adalah anak-anak dan sisanya adalah orang dewasa," kata
Kepala Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ruth D. Laiskodat, di
Kupang, Kamis, 30 November 2023.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan
kasus gigitan anjing rabies yang terjadi di NTT yang sampai saat ini terus
mengalami peningkatan kasus. Dia menjelaskan anak-anak yang meninggal dunia
usianya berkisar dari 3,5 tahun sampai 10 tahun dan juga 15 tahun.
"Umumnya korban yang digigit dan meninggal
dunia diakibatkan oleh karena terlambat membawanya ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan vaksin dan serum anti rabies," jelasnya.
Menurut dia dari 29 orang yang meninggal itu,
terbanyak berada di wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di pulau
Timor. Yang mana jumlahnya mencapai 11 orang korban.
Sementara rincian lainnya yakni lima orang korban
jiwa di kabupaten Sikka, lima orang di kabupaten Ende, satu orang di kabupaten
Nagekeo, dua orang di Manggarai Timor, tiga korban jiwa di Manggarai, serta dua
orang di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Lebih lanjut kata dia selain anak-anak usia 3-15
tahun, ada juga orang dewasa yang usianya berkisar dari 24 tahun, 41 tahun, 45
tahun, 58 tahun sampai 64 tahun.
Dia menambahkan bahwa secara keseluruhan jumlah
korban gigitan anjing rabies di NTT mencapai 17.860 korban gigitan.
Ruth mengimbau agar, jika ada orang yang mengalami
atau digigit anjing, kucing dan hewan pembawa rabies lainnya hendaknya langsung
dibawa ke puskesmas untuk ditangani, sehingga tidak terlambat. *** medcom.id