Salah satunya dari mereka adalah Tukang Las besi.
Bener…ini bener-bener tukang Las, bukan “tukang
ngeles” yang memang banyak berasal dari berbagai macam profesi apapun lainnya.
Semacam tersangka korupsi yang tiba-tiba ngeles sakit ketika mau diperiksa,
atau artis-artis yang ngeles dengan status pernikahannya, atau
berbagai profesi lainnya yang mereka sangat pinter ngeles sesuai
kadar ke-profesian-nya.
Pernahkah kita mensyukuri hidup kita sehari-hari?
Pernahkah kita menikmati berkat Tuhan setiap harinya dan tak mengeluh dalam hidup?
Jika Anda suka mengeluh dalam hidup, cobalah untuk melihat kehidupan bapak
tukang las yang ada di Betun Kabupaten Malaka Nusa tenggara Timur. Hidupnya
sederhana, namun ia tetap menjalani pekerjaannya dengan semangat. Di bengkelnya
yang tidak terlalu ramai, bapak ini dengan tekun terus mengelas tangga untuk
penghidupannya. Masker yang melekat di wajahnya, sudah menjadi temannya
sehari-hari. Tempat kerjanya memang jauh dari kesan mewah. Namun, kerja
kerasnya dan keringatnya setiap hari, tentunya merupakan hal yang luar biasa,
dan memperlihatkan betapa tangguhnya ia menghadapi kehidupannya sehari-hari.
Bapak-bapak ini tak memikirkan untuk kumpul di cafe
mewah, atau tidak terpikirkan baginya untuk bersenang-senang. Baginya, bisa
memperoleh uang untuk cukup makan dan minum saja sudah merupakan keuntungan
baginya. Lingkungan kerjanya sederhana, hanya di tempat bedeng yang mungkin tak
terpandang, dengan beralaskan tanah dan di sekitar kebun pepaya yang tidak
terlalu besar. Lingkungannya jauh dari kesan mewah yang penuh pendingin, tetapi
bapak itu tetap menjalani semuanya dengan bersemangat dan kerja keras. Di
bedengnya di Betun itulah, terdapat suatu kehidupan, yang membuat kita
sesungguhnya harus lebih bersyukur dengan apapun yang kita punya dalam hidup
saat ini.
Jika Anda ingin mengeluh dalam hidup, cobalah untuk
kembali melihat bapak-bapak (Nyadu Us, Uku Linus, Uku Edo) di Betun Kabupaten
Malaka. Hidupnya memang
begitu sederhana. Uangnya mungkin hanya cukup untuk kehidupan sehari-harinya
saja. Namun, kerja kerasnya yang terlihat setiap hari di bengkelnya yang
sederhana itu, seharusnya menyadarkan kita, untuk selalu bersyukur dalam hidup,
apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Ya, kehidupan bapak tukang las itu,
memberikan inspirasi dalam hidup kita, untuk tidak mengeluh ketika semua tidak
seperti yang kita harapkan, tetapi tetap menjalani hidup dengan semangat dan
penuh rasa syukur.
***
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita bergaul
dengan beragam bentuk dan sifat manusia, sebagian teman bergaul itu ada yang
sangat baik dengan kita, sehingga bisa saling membantu, saling berwasiat
tentang kebenaran dan kesabaran.
Ada teman bergaul yang menjengkelkan kita, selalu
mengarahkan kepada aktivitas yang tidak terpuji dan perbuatan-perbuatan lain
yang tercela.
Sebagai manusia beriman yang senantiasa dibimbing pada jalan kebenaran, kita
diperintahkan agar selalu mencari teman bergaul, tetangga dan lingkungan kerja
yang baik.
Dengan mengelompokkan diri bersama teman yang baik
dan terpuji. Lingkungan yang kondusif menunjuki ke arah kebenaran dan
kesuksesan, lingkungan kerja yang baik dan terpuji serta mengarah pada masa
depan yang sukses.
Teman bergaul dan lingkungkan tempat tinggal, juga
lingkungan kerja kita, sangat besar peranannya untuk membentuk watak dan
kepribadian kita dalam kehidupan sehari-hari.