Filosofi Hidup dari Tukang Las (Coretan Jalan Setapak Umasukaer Kabupaten Malaka)

Filosofi Hidup dari Tukang Las (Coretan Jalan Setapak Umasukaer Kabupaten Malaka)



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Sering kali saya bertemu orang-orang dengan bermacam profesi dan saya salut dengan kegigihan dan kebertahanan mereka dengan profesi yang (maaf) bagi kebanyakan orang mungkin tidak akan mampu untuk  menjalaninya. Namun, orang-orang dengan profesi tersebut memiliki sifat ke-sederhana-an, rendah hati, atau keramahan yang lebih baik dari orang-orang lainnya yang mungkin memiliki pekerjaan yang mentereng. Aahhh… inilah salah satu realita hidup…ada sebuah perjuangan, kejujuran, dan kegigihan dari berbagai macam orang dengan berbagai profesi yang berbeda yang sejatinya menuntut semua orang menghargai dan menghormati siapa saja yang mereka temui.

Salah satunya dari mereka adalah Tukang Las besi.

Bener…ini bener-bener tukang Las, bukan “tukang ngeles” yang memang banyak berasal dari berbagai macam profesi apapun lainnya. Semacam tersangka korupsi yang tiba-tiba ngeles sakit ketika mau diperiksa, atau artis-artis yang ngeles dengan status pernikahannya, atau berbagai profesi lainnya yang mereka sangat pinter ngeles sesuai kadar ke-profesian-nya.

Pernahkah kita mensyukuri hidup kita sehari-hari? Pernahkah kita menikmati berkat Tuhan setiap harinya dan tak mengeluh dalam hidup? Jika Anda suka mengeluh dalam hidup, cobalah untuk melihat kehidupan bapak tukang las yang ada di Betun Kabupaten Malaka Nusa tenggara Timur. Hidupnya sederhana, namun ia tetap menjalani pekerjaannya dengan semangat. Di bengkelnya yang tidak terlalu ramai, bapak ini dengan tekun terus mengelas tangga untuk penghidupannya. Masker yang melekat di wajahnya, sudah menjadi temannya sehari-hari. Tempat kerjanya memang jauh dari kesan mewah. Namun, kerja kerasnya dan keringatnya setiap hari, tentunya merupakan hal yang luar biasa, dan memperlihatkan betapa tangguhnya ia menghadapi kehidupannya sehari-hari.

Bapak-bapak ini tak memikirkan untuk kumpul di cafe mewah, atau tidak terpikirkan baginya untuk bersenang-senang. Baginya, bisa memperoleh uang untuk cukup makan dan minum saja sudah merupakan keuntungan baginya. Lingkungan kerjanya sederhana, hanya di tempat bedeng yang mungkin tak terpandang, dengan beralaskan tanah dan di sekitar kebun pepaya yang tidak terlalu besar. Lingkungannya jauh dari kesan mewah yang penuh pendingin, tetapi bapak itu tetap menjalani semuanya dengan bersemangat dan kerja keras. Di bedengnya di Betun itulah, terdapat suatu kehidupan, yang membuat kita sesungguhnya harus lebih bersyukur dengan apapun yang kita punya dalam hidup saat ini.

Jika Anda ingin mengeluh dalam hidup, cobalah untuk kembali melihat bapak-bapak (Nyadu Us, Uku Linus, Uku Edo) di Betun Kabupaten Malaka. Hidupnya memang begitu sederhana. Uangnya mungkin hanya cukup untuk kehidupan sehari-harinya saja. Namun, kerja kerasnya yang terlihat setiap hari di bengkelnya yang sederhana itu, seharusnya menyadarkan kita, untuk selalu bersyukur dalam hidup, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Ya, kehidupan bapak tukang las itu, memberikan inspirasi dalam hidup kita, untuk tidak mengeluh ketika semua tidak seperti yang kita harapkan, tetapi tetap menjalani hidup dengan semangat dan penuh rasa syukur.

***

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita bergaul dengan beragam bentuk dan sifat manusia, sebagian teman bergaul itu ada yang sangat baik dengan kita, sehingga bisa saling membantu, saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran.

Ada teman bergaul yang menjengkelkan kita, selalu mengarahkan kepada aktivitas yang tidak terpuji dan perbuatan-perbuatan lain yang tercela.

Sebagai manusia beriman yang senantiasa dibimbing pada jalan kebenaran, kita diperintahkan agar selalu mencari teman bergaul, tetangga dan lingkungan kerja yang baik.

Dengan mengelompokkan diri bersama teman yang baik dan terpuji. Lingkungan yang kondusif menunjuki ke arah kebenaran dan kesuksesan, lingkungan kerja yang baik dan terpuji serta mengarah pada masa depan yang sukses.

Teman bergaul dan lingkungkan tempat tinggal, juga lingkungan kerja kita, sangat besar peranannya untuk membentuk watak dan kepribadian kita dalam kehidupan sehari-hari.

 ***

Catatan sederhana, 05 Desember 2023



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama