Beberapa pengunjung melihat pintu kaca ruang
Cendrawasih RS SK Lerik yang pecah ketika pasien meloncat dari lantai 2 RS
tersebut. |
Direktur RSUD SK Lerik Kota Kupang, drg. Dian
Sukmawati Arkiang, Kamis 14 Desember 2023 membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, awalnya pasien ingin ke kamar mandi, minta kepada perawat supaya
melepaskan infus.
Perawat yang bertugas saat itu menolak
melepaskan infus karena masih dalam perawatan dan belum ada instruksi dokter
mencabut infus.
"Namun selang beberapa saat pasien itu
menghampiri perawat dengan kondisi infus yang sudah tercabut. Dia sempat
marah-marah kepada perawat yang bertugas. Perawat berusaha membujuk
dan menghampiri pasien, namun pasien langsung berlari ke pintu keluar,"
kata Dian.
Pada saat pasien lari keluar, perawat dan
mahasiswa (praktek) mengejar untuk menghentikan pasien. Tapi pasien
melakukan perlawanan dan terus berlari sampai ke ruangan lantai 2 Cendrawasih
lama. Dia memecahkan pintu kaca ruangan.
"Setelah keluar dari pintu kaca ruangan itu,
pasien berlari dan melompat dari selasar lantai 2 hingga alami patah tulang
salah satu kakinya dan luka-luka," ungkap Dian.
Kejadian ini, menurut Dian, sebagai insiden di luar
tindakan teknis kepada perawatan pasien. Setelah kejadian itu, sambung
Dian, pasien dimasukan ke ruang IGD untuk mendapat pertolongan medis,
selanjutnya manajemen rumah sakit memberi edukasi kepada keluarga pasien supaya
dirujuk ke RSUD WZ Johanis agar mendapatkan pertolongan yang lebih maksimal.
Manajemen RS S.K Lerik Kota Kupang juga melapor
kejadian ini ke Komisi Nasional Keselamatan Pasien.
Diberitakan sebelumnya, pasien dengan inisial KF
alias Karel (18) loncat dari lantai dua ruang perawatan RS SK Lerikk di Kota
Kupang, Rabu 13 Desember 2023. * flores.tribunnews.com