Biarkan
laut mengalahkan tangan tipisnya yang sobek
Dalam
kesedihan terhadap pantai,
Biarkan
mengerang
Antara
tanjung dan tebing;
Biarkan
laut menjerit kesakitan
Di
seberang pasir limbah dan rawa-rawa,
Dan
kopling kapal besar,
Merobeknya
pelat dari pelat baja
Dalam
kemarahan yang sembrono;
Biarkan
itu menghancurkan benteng putih
Tentang
pelabuhan dan kota;
Biarkan
menangis dan menjerit dan tertawa
Dalam
kemarahan yang tajam,
Dengan
air mata garam putih
Basah
di wajahnya yang keriput;
Ah!
biarkan laut masih marah
Dan
menabrak kegilaan di antara bebatuan yang bergetar—
Karena
laut adalah tangisan kesedihan kita.
·
Tempat & Tanggal
Lahir: Numbei, 01 Juli 1912
·
Anakdari: Alm.
BapakPetrusTae dan Alma. Mama BanoHane
·
Pendidikanterkahir
: SR 3 tahun tamat (Ketika SR Kelas 3diberikan tugas oleh Kepala Sekolah
(Ayahnya Almarhum Jaksa Seran Kefa) membantu guru mengajar kelas 1 dan 2 Mata
Pelajaran Ilmu Berhitung)
·
Pada masa Penjajahan
Jepang Opa Philipus dipercayakan menjadi Kepala dapur.
·
Pekerjaan Pokok
sebagai Petani Kebun
·
Pernah Menjabat
sebagai ketua KUB di Stasi Kateri Paroki Sta. Maria Fatima Betun
Saudara Kandung:
1.
Alm. Bria Hane
2.
Alma. Elisabeth
Ade
3.
Alma. Herkulana Luruk
Riwayat Berkeluarga
(Menikah_:
a.
Menikah pertama dengan
Alma. Klara Hoar di Numbei dan dikaruniai 8 orang Anak antara lain:
1.
Gregorius Bria
2.
Herman Bau
3.
Vinsensius Nahak
5.
Alma. Mea
6.
Alma. Niis
7.
Magdalena Uduk
8.
Roswina Aek
b.
Pernikahankeduadengan
Mama LidwinaAek di Kateripadatahun 1975 dan dikarunia 3 orang anak antara lain:
1.
Antonius M. Tae
2.
Alma. Magdalena
Tahu
3.
Maria Goreti EnoBere
Cucu : 32
orang
Cece : 23
orang
Opa Philipus Menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 09 Desember
2023 di rumah kediamannya di Kateri di dampingi istri tercinta Mama/Nenek Lidwina Aek. Requscat in Pacem Opa Phipilips.