Sajak Debu Jalanan (Sepenggal Syair Mendaur Badai Menepis Resah)

Sajak Debu Jalanan (Sepenggal Syair Mendaur Badai Menepis Resah)



Aku menerima, takdirku
Dengan luasnya kata sabar
Yang terlukis di senyumanku

Teguhku masih kuat menancap
Untuk sekedar menahan luka-luka
Miringnya kata-kata yang terucap

Biarlah, aku yang debu ini
Mengais-ngais asa kehidupan
Yang kata mereka tak berarti

Biarlah, jalanan panjang ini
Menjadi saksi angkuhnya aku
Meludahi rasa lelah menapaki

Biarlah, panas hujan menemani
Setiap hela nafas yang berkisah
Tanpa berkesah merintih nyeri

Aku juga anak kehidupan
Sepertimu, seperti mereka-mereka
Hanya saja nasib membeda jalan

*

Aku hanyalah debu-debu jalanan

terbang melayang tak tentu arah

aku hanyalah tetesan embun pagi

hilang di telan matahari

aku hanyalah angin malam

datang lalu menghilang

aku hanyalah  sepi

aku hanyalah mimpi

aku hanyalah emosi tak terkendali

aku hanyalah luka yang tergores kembali

aku hanyalah jiwa yang resah

terpuruk, terbuai halusinasi duniawi

gelisah, dihantui rasa salah

aku lelah

aku lemah

tunjukkanlah arah

tuntunlah langkah ku

mengejar waktu mencari arti

*

 Medio Harekain Awal Desember 2023



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama