"Benar, ada kejadian pengeroyokan sehingga YLTW
sudah membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota," ujar Kasi Humas
Polresta Kupang Kota Ipda Florensi Ibrahim Lapuisaly kepada detikBali, Kamis
(28/12/2023).
Lapuisaly menuturkan penganiayaan itu terjadi di
Kelurahan/Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, pada Kamis pagi. Kejadian
bermula saat YLTW baru pulang dari Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang. Saat
melintasi tempat kejadian perkara (TKP), YLTW sempat berhenti untuk kencing.
Tiba-tiba, YLTW dihampiri oleh BA yang memegang kayu
dan meminta handphone (HP) milik polisi tersebut. BA pun menanyakan maksud YLTW
berhenti di depan rumah orang.
Cekcok pun terjadi setelah YLTW tidak mau
menyerahkan HP-nya. Namun, YLTW sempat menjabat tangan BA dan mengatakan saat
ini masih momen Natal.
YLTW lantas pamit dan menunggangi sepeda motornya.
Belum sempat pergi, GK datang menghampirinya sembari marah-marah. GK langsung
memukul YLTW menggunakan kayu dan batu yang dipegangnya.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut pun
langsung melerai dan membawa YLTW ke dalam rumah. Setelah situasi kondusif,
YLTW melanjutkan perjalanan dan melaporkan peristiwa itu ke sentra pelayanan
kepolisian terpadu (SPKT) Polresta Kupang Kota.
"Saat ini BA sudah diamankan di Polresta Kupang
Kota untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Sedangkan GK masih dalam
pengejaran polisi karena melarikan diri," tutur Lapuisaly.
Menurut Lapuisaly, kedua pelaku emosi lantaran
mencurigai YLTW sedang menghubungi seorang perempuan di sekitar TKP.
"Jadi, mereka curiga kalau korban hendak menghubungi seorang wanita di
sekitar TKP sehingga mereka marah dan keroyok pelaku. Padahal, saat itu korban
hendak membuang air kecil," pungkasnya. *** detik.com