Mycoplasma pneumoniae, yang diduga sebagai penyebab
pneumonia pada anak-anak di China dan Eropa, merupakan bakteri yang sudah lama
dikenal dan tidak hanya muncul setelah pandemi Covid-19. Dr. dr. Erlina Burhan,
dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI),
menjelaskan bahwa Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri penyebab pneumonia yang
bisa ditularkan melalui cairan droplet di udara.
Dr. Erlina menyampaikan bahwa peningkatan kasus
Mycoplasma pneumoniae dapat disebabkan oleh kelalaian dalam menjalankan
protokol kesehatan, terutama setelah berakhirnya masa pandemi Covid-19. Bakteri
ini memiliki ukuran sangat kecil dan dapat menimbulkan gejala khas, seperti
batuk yang dapat bertahan beberapa minggu atau bulan, sakit tenggorokan, lemas,
demam, nyeri kepala, dan efusi pleura.
Adapun gejala yang muncul pada anak-anak di China
termasuk bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, dan
wheezing napas. Dr. Erlina menyoroti peningkatan kasus Mycoplasma pneumoniae
pada bulan November di China, mengindikasikan bahwa protokol kesehatan mungkin
tidak dijalankan dengan baik pada periode tersebut. *** trans7.co.id