Aksi nekat tersebut
dilakukan JB pada Jumat 26 Januari 2024 di rumahnya
di Kota SoE.
Atas insiden tersebut,
JB dilarikan ke IGD RSUD SoE oleh kerabatnya untuk mendapatkan pertolongan
medis.
Hal itu
dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa Benu saat
dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Minggu 28 Januari 2024.
"Kami baru dapat
informasi terkait yang bersangkutan pada hari Jumat sore sekitar pukul 15.00
Wita. Yang bersangkutan melakukan aksi percobaan bunuh diri dan dilarikan ke
IGD RSUD SoE," ungkap Musa.
Dia mejelaskan
terhitung sejak 25 Januari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS
membuat kebijakan untuk menjemput semua kepala sekolah yang belum menyelesaikan
SP2B BOS.
"Kami tugaskan
teman-teman sejak tanggal 25 Januari untuk menjemput semua kepala sekolah yang
Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja BOS (SP2B BOS) belum selesai agar
datang ke kantor untuk menyelesaikannya. Sejak tanggal tersebut teman-teman
dari kantor keliling ke jalur Selatan hingga ke dalam kota untuk maksud
tersebut," jelasnya.
Dia menerangkan JB
merupakan salah satu kepala sekolah yang belum menyelesaikan SP2B BOS. Tak
hanya itu, beberapa hari sebelumnya dikatakan para guru di sekolah yang
dipimpin JB ramai-ramai mendatangi Dinas Pendidikan untuk mengadu terkait
kinerja JB.
"Beberapa hari
sebelumnya guru-guru dari sekolah yang dipimpin JB beramai-ramai datang ke
kantor mengadukan kepala sekolah tersebut (JB) bahwa SP2B BOS belum bisa
diproses karena kepala sekolahnya yang mengelola semua dana itu. Berdasarkan
pengaduan tersebut kita bilang kita akan jemput pak kepsek untuk datang ke
Dinas dan melakukan klarifikasi," ungkapnya.
Dia menerangkan, pada
hari Kamis siang, tim dari dinas pergi ke rumah yang bersangkutan, tetapi JB
tidak berada di rumah.
"Kemudian pada
hari Jumat pagi saat teman-teman ke sana lagi, yang bersangkutan ada di rumah.
Waktu itu teman-teman mau bawa yang bersangkutan dengan mobil dinas, yang
bersangkutan tidak mau. Yang bersangkutan bilang nanti dia datang sendiri ke
kantor," ujarnya.
Karena yang
bersangkutan tidak mau ikut ke kantor dikatan Musa, pihak dinas yang mendatangi
rumah kepala sekolah bersangkutan mengadu kepada dirinya selaku kepala dinas.
"Waktu saya
telepon, yang bersangkutan bilang dia tidak mau naik mobil dinas. Saya iyakan
dan saya minta yang bersangkutan agar datang ke kantor untuk melakukan klarifikasi.
Dia bilang dia siap datang ke kantor. Kemudian saya minta teman-teman kembali
ke kantor. Itu sekitar jam 11.00 Wita," tuturnya.
"Pada pukul 15.00
Wita kami dapat informasi yang bersangkutan sudah minum racun dan sementara
dirawat di IGD RSUD Soe," tambahnya.
Dia menerangkan kondisi
yang bersangkutan (JB) sudah mulai
membaik usai dirawat.
"Berdasarkan
informasi yang kami dapat sampai hari Sabtu sore kemarin, yang bersangkutan
masih dirawat di rumah sakit. Untuk informasi terbaru kami belum cek
lagi," ujarnya. (din) *** flores.tribunnews.com