Kritikan pedas oleh
Kapolres Lembata itu disampaikan ke Anggota Polres lantaran telah memberikan
informasi keliru soal dugaan sunat anggaran Operasi Mantap Brata (OMB)
hingga viral di media sosial.
Sebelumnya diberitakan,
sebuah video Tiktok beredar luas yang menjelaskan Kapolres Lembata, AKBP
Josephine Vivick Tjangkung melakukan pemotongan terhadap anggaran OMB.
Dalam video video yang
berdurasi 56 detik itu dijelaskan, Kapolres wanita pertama di NTT ini diduga
sunat anggaran Operasi Mantap Brata sebesar 40 persen di tubuh Polres
Lembata.
“Anggota Polres Lembata
mengaku honor Operasi MANTAP BRATA anggota Polres Lembata di Potong sekitar 40
% dan tidak mendapat penjelasan mendetail terkait pemotongan tersebut,” tulis
akun Tiktok @kaki.seribu1 dalam postingannya.
Menanggapi hal itu,
Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung akhirnya buka suara terkait dugaan
sunat anggaran Operasi Mantap Brata yang dialamatkan kepadanya.
Klarifikasi dari
Kapolres wanita pertama di NTT melalui press rilis resmi yang diterima media
ini Jumat (5/1/2024) siang via pesan WhatsApp.
Menurut Kapolres
Lembata, viralnya Tik Tok tentang Kapolres Lembata sunat uang Operasi Mantap
Brata beredar dan berita ini merupakan berita HOAX.
"Saya menyampaikan
bahwa saya tidak melakukan penyimpangan dana OMB dan Ops Lilin 2023.
Semua Tersalur ke
aggota sesuai peruntukan kegiatan OMB dan ops Lilin di polres Lembata.
Tgl 03 Januari 2024
saat saya berada di Polda NTT sekitar siang hari saya mendapat telepon dari
Kasat Intel Polres Lembata tentang viralnya Tik Tok ini," ujar Kapolres
Vivick.
Lebih lanjut ia
mengungkapkan bahwa, karena hal tersebut, dirinya langsung melaporkan ke Kabid
Propam Polda NTT serta lanjut menghadap Kapolda dan juga menghadap Waka Polda
NTT.
"Pada Tanggal 04
Januari 2024 sekitar pagi hari saat saya berada di bandara Eltari Kupang untuk
persiapan pulang ke Lembata, saya menerima laporan via HP dari Kasie Keu Polres
Lembata menyampaikan Kasubdit Paminal sudah melakukan pengecekan langsung
kepada kasie Keu, Kabag Ops dan staf bag Ops serta anggota Polres Lembata yang
tersprint", jelas Kapolres Lembata.
Selain itu dirinya juga
sudah melaporkan kepada Irwasda Polda NTT, Karo Ops serta Kabid Humas Polda NTT
tentang fakta bahwa berita yang di viralkan di tik tok adalah TIDAK
BENAR.
Akun tik tok yg viral
dengan sengaja tdk memunculkan nama akun pemiliknya yang artinya bahwa sengaja
menjatuhkan institusi polri.
Melalui klarifikasinya,
Kapolres Lembata juga mengkritisi anggota Polres Lembata yg memberikan
informasi keliru via Tik Tok yang di viralkan.
"Kepada anggota
Polres Lembata yg memberikan informasi keliru via Tik Tok yang di viralkan,
Anda telah merobek martabat kesatrian anda sebagai Polisi yang memberi
penghidupan layak dan dihargai masyarakat karena baju Polisi yg anda
pakai",
Ia juga mengajak
seluruh masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial.
"Mari kita bijak
dan jeli menggunakan medsos sebagai wadah informasi yang terpercaya dan tidak
percaya kepada berita HOAX", imbuh Kapolres Lembata.*** batastimor.com