Pria yang lahir di
Manggarai Flores pada 19 September 1962 saat ini tercatat sebagai anggota
Komisi II yang membidangi politik dan pemerintahan di dalam negeri yang
termasuk didalamnya urusan-urusan politik dan Pemilu.
Benny yang dikenal
dengan sandi politik BKH telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI)
empat periode sejak 2004. Pada periode pertamanya, Benny terpilih melalui
kendaraan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia).
Selanjutnya, ia menjadi
bagian Partai Demokrat sejak 2008 hingga saat ini. Pada 2009-2012, ia
menjabat Ketua Komisi III yang membidangi penegakan hukum, pemberantasan
korupsi, dan Hak Asasi Manusia DPR RI
Kurun 2012-2014, Benny
dipercayakan sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR
RI.
Selanjutnya pada
periode 2014-2019, Benny menjadi Wakil Ketua Komisi III yang membidangi hukum,
HAM dan keamanan saat zaman kejayaan Partai Demokrat.
Ia juga menjadi Ketua
Departemen Penegakan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Selain itu, ia juga
menjadi Wakil Presiden South-East Asian Parliamentarian Forum Against
Corruption (2005-2010), bagian dari organisasi parlemen dunia untuk
antikorupsi.
Dari Pilkada ke Pilkada
Benny Harman tercatat
pernah mengikuti Pilgub NTT sebanyak dua kali yaitu pada
edisi 2013 dan 2018.
Sebelumnya pada Pilgub
2008, Benny Harman yang berpasangan dengan
Alfred M Kase (Harkat) tidak memenuhi syarat dukungan 15 persen total suara
DPRD NTT. Paket Harkat diusung oleh PPDI, Demokrat,
PPP, PPDK, dan PKB yang tergabung dalam Koalisi NTT Bangkit.
Adapun Pilgub 2008
dimenangkan paket Frans Lebu Raya-Esthon Foenay yang diusung PDI Perjuangan
Pada edisi Pilgub
2013, Benny Harman kembali maju dan
berpasangan dengan Willem Nope. Dalam Pilgub yang diikuti empat paket itu,
pasangan Benny Harman - Willem Nope mendapat
242.610 suara atau 10,61 persen atau menempati peringkat empat.
Pasangan Frans Lebu
Raya dan Benni Alexander Lytelnoni menjadi pemenang setelah Pilgub dilaksanakan
dua putaran.
Selanjutnya pada
edisi Pilgub NTT 2018 Benny Harman berpasangan
Beny Litelnony yang merupakan Wakil gubernur NTT incumben juga kalah dan
menempati posisi buntut dari empat paket yang bertarung.
Pasangan Benny - Beny
meraup 443.796 suara atau 18,63 persen dari total suara. Pada edisi Pilgub
2028, pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi menjadi pemenang
dengan perolehan 838.213 suara atau setara 35,20 persen.
Kembali diusung Demokrat
Politisi senior
Partai Demokrat asal Manggarai itu akan kembali bertarung pada
Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT) tahun 2024 setelah mendapat
tugas dari partai.
Kepastian Beny Harman
untuk maju dalam Pilgub NTT 2024 dikonfirmasi oleh DPP
Partai Demokrat pada Kamis (11/1/2024).
Partai Demokrat (PD)
mengeluarkan surat tugas kepada mantan ketua Komisi III DPR RI itu untuk
menjadi calon gubernur NTT periode 2024-2029.
Adapun Surat tugas
nomor 39/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 itu ditandatangani oleh
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Selain Beny Harman,
terdapat lima surat tugas kepada kader lainnya untuk bertarung dalam Pilkada
2024.
Surat tugas nomor
38/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Anwar Hafid
sebagai cagub Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selanjutnya surat tugas
nomor 37/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada
Suhardi Duka sebagai cagub Sulawesi Barat (Sulbar).
Surat tugas nomor 40/INT/DPP.PD/XII/2023
tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Abdul Faris Umlati sebagai cagub
Papua Barat Daya.
Surat tugas nomor
41/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Nadalsyah
sebagai cagub Kalimantan Tengah (Kalteng).
Serta surat tugas nomor
46/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Mashur
sebagai cabup Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam surat tersebut,
para penerima surat diminta berkomunikasi dengan partai politik lainnya agar
terpenuhi syarat minimal 20 persen koalisi. Selain itu, penerima surat tugas
diminta mencari dan mengusulkan nama pasangan cawagub dan cawabup.
"Partai Demokrat siapkan
kader-kader utama dalam pilkada nanti baik gubernur, bupati dan wali kota.
Secara bertahap surat tugas kami keluarkan," kata Ketua Bappilu
Partai Demokrat, Andi Arief, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis
(11/1/2024).
Adapun Beny
Harman menjadi satu-satunya calon gubernur dari Partai Demokrat dalam
beberapa edisi Pilgub NTT.
Pada Pilgub NTT 2008, Benny Harman berpasangan
dengan Alfred Kase, pada edisi Pilgub 2013 Benny Harman berpasangan
dengan Willem Nope dan pada edisi Pilgub NTT 2018 Benny Harman berpasangan
Beny Litelnony.
Dalam beberapa edisi
Pillgub NTT itu, pasangan yang diusung Partai Demokrat itu
selalu menelan kekalahan. (*) poskupang.com