Melihat Sepak Terjang Benny Harman, Kalah di Tiga Pilkada Tapi Tetap Diusung Demokrat untuk Pilgub NTT 2024

Melihat Sepak Terjang Benny Harman, Kalah di Tiga Pilkada Tapi Tetap Diusung Demokrat untuk Pilgub NTT 2024

Benny Harman saat upacara pemotongan kerbau pada deklarasi paket HARMONI di halaman Gedung Serbaguna Katedral Weetabula, Kota Tambolaka SBD, 7 Februari 2018 lalu. Benny akan kembali bertarung di Pilgub NTT 2024 setelah ditugaskan oleh partai Demokrat. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Sepak terjang polisi senior Partai Demokrat (PD), Benny Kabur Harman atau Benny Harman di panggung politik tanah air tak diragukan. 

Pria yang lahir di Manggarai Flores pada 19 September 1962 saat ini tercatat sebagai anggota Komisi II yang membidangi politik dan pemerintahan di dalam negeri yang termasuk didalamnya urusan-urusan politik dan Pemilu.

Benny yang dikenal dengan sandi politik BKH telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) empat periode sejak 2004. Pada periode pertamanya, Benny terpilih melalui kendaraan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia).   

Selanjutnya, ia menjadi bagian Partai Demokrat sejak 2008 hingga saat ini. Pada 2009-2012, ia menjabat Ketua Komisi III yang membidangi penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan Hak Asasi Manusia DPR RI

Kurun 2012-2014, Benny dipercayakan sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI.

Selanjutnya pada periode 2014-2019, Benny menjadi Wakil Ketua Komisi III yang membidangi hukum, HAM dan keamanan saat zaman kejayaan Partai Demokrat.

Ia juga menjadi Ketua Departemen Penegakan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Selain itu, ia juga menjadi Wakil Presiden South-East Asian Parliamentarian Forum Against Corruption (2005-2010), bagian dari organisasi parlemen dunia untuk antikorupsi.

 

Dari Pilkada ke Pilkada 

Benny Harman tercatat pernah mengikuti Pilgub NTT sebanyak dua kali yaitu pada edisi 2013 dan 2018.

Sebelumnya pada Pilgub 2008, Benny Harman yang berpasangan dengan Alfred M Kase (Harkat) tidak memenuhi syarat dukungan 15 persen total suara DPRD NTT. Paket Harkat diusung oleh PPDI, Demokrat, PPP, PPDK, dan PKB yang tergabung dalam Koalisi NTT Bangkit.

Adapun Pilgub 2008 dimenangkan paket Frans Lebu Raya-Esthon Foenay yang diusung PDI Perjuangan

Pada edisi Pilgub 2013, Benny Harman kembali maju dan berpasangan dengan Willem Nope. Dalam Pilgub yang diikuti empat paket itu, pasangan Benny Harman - Willem Nope mendapat 242.610 suara atau 10,61 persen atau menempati peringkat empat. 

Pasangan Frans Lebu Raya dan Benni Alexander Lytelnoni menjadi pemenang setelah Pilgub dilaksanakan dua putaran. 

Selanjutnya pada edisi Pilgub NTT 2018 Benny Harman berpasangan Beny Litelnony yang merupakan Wakil gubernur NTT incumben juga kalah dan menempati posisi buntut dari empat paket yang bertarung. 

Pasangan Benny - Beny meraup 443.796 suara atau 18,63 persen dari total suara. Pada edisi Pilgub 2028, pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi menjadi pemenang dengan perolehan 838.213 suara atau setara 35,20 persen. 

 

Kembali diusung Demokrat 

Dalam Pilgub NTT 2024, Benny Harman akan kembali diusung Partai Demokrat (PD) menjadi calon Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Cagub NTT).     

Politisi senior Partai Demokrat asal Manggarai itu akan kembali bertarung pada Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT) tahun 2024 setelah mendapat tugas dari partai. 

Kepastian Beny Harman untuk maju dalam Pilgub NTT 2024 dikonfirmasi oleh DPP Partai Demokrat pada Kamis (11/1/2024). 

Partai Demokrat (PD) mengeluarkan surat tugas kepada mantan ketua Komisi III DPR RI itu untuk menjadi calon gubernur NTT periode 2024-2029. 

Adapun Surat tugas nomor 39/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 itu ditandatangani oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Selain Beny Harman, terdapat lima surat tugas kepada kader lainnya untuk bertarung dalam Pilkada 2024.  

Surat tugas nomor 38/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Anwar Hafid sebagai cagub Sulawesi Tengah (Sulteng).

Selanjutnya surat tugas nomor 37/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Suhardi Duka sebagai cagub Sulawesi Barat (Sulbar).

Surat tugas nomor 40/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Abdul Faris Umlati sebagai cagub Papua Barat Daya.

Surat tugas nomor 41/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Nadalsyah sebagai cagub Kalimantan Tengah (Kalteng).

Serta surat tugas nomor 46/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 ditujukan kepada Mashur sebagai cabup Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam surat tersebut, para penerima surat diminta berkomunikasi dengan partai politik lainnya agar terpenuhi syarat minimal 20 persen koalisi. Selain itu, penerima surat tugas diminta mencari dan mengusulkan nama pasangan cawagub dan cawabup.

"Partai Demokrat siapkan kader-kader utama dalam pilkada nanti baik gubernur, bupati dan wali kota. Secara bertahap surat tugas kami keluarkan," kata Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (11/1/2024). 

 Adapun Beny Harman menjadi satu-satunya calon gubernur dari Partai Demokrat dalam beberapa edisi Pilgub NTT.

Pada Pilgub NTT 2008, Benny Harman berpasangan dengan Alfred Kase, pada edisi Pilgub 2013 Benny Harman berpasangan dengan Willem Nope dan pada edisi Pilgub NTT 2018 Benny Harman berpasangan Beny Litelnony. 

Dalam beberapa edisi Pillgub NTT itu, pasangan yang diusung Partai Demokrat itu selalu menelan kekalahan. (*) poskupang.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama