Ingin mengetahui
pembahasan lebih lengkapnya? Simak artikel ini hingga selesai.
Hal ini disampaikan
oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat menghadiri Hari Guru tahun 2023
lalu.
Dalam pidatonya kurang
lebih disampaikan bahwa apresiasi nya serta ucapan terima kasih untuk semua
guru atas dedikasi serta kontribusinya para guru dalam mendidik kita semua.
Selain itu beliau juga
menyampaikan bahwa profesi
guru bukanlah profesi yang mudah. Menurut Riset sebuah lembaga riset
Internasional Ran Corporation Tahun 2022 menunjukan hasil riset yang
mengagetkan bahwa tingkat stres guru lebih tinggi dari pekerjaan lain.
Yang mana hal ini
disebabkan karena siswa dan perubahan kurikulum.
Atas pernyataannya
tersebut mendapatkan tepuk tangan riuh dari para audience dalam hal ini adalah
para guru yang ikut hadir dalam perayaan hari guru yang lalu.
Yang mana hal ini
mengindikasikan bahwa hal tersebut merupakan hal yang memang terjadi di
lapangan bahwa tingkat stres guru lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan
lain.
Meskipun hasil
penelitian dapat bervariasi, beberapa studi menunjukkan bahwa guru seringkali
mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa
pekerjaan lain. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap tingkat
stres yang tinggi pada profesi guru antara lain:
Tuntutan Tugas
1. Kompleksitas Pekerjaan: Pekerjaan seorang guru
melibatkan banyak tanggung jawab, termasuk merencanakan pelajaran, mengelola
kelas, menilai kinerja siswa, dan berinteraksi dengan orangtua. Kompleksitas
ini dapat meningkatkan tingkat stres.
2. Tingkat Tanggung Jawab: Guru bertanggung jawab
atas perkembangan pendidikan dan perkembangan sosial siswa, yang dapat
menimbulkan tekanan tambahan.
Ketidakpastian dan Tekanan Waktu
1. Jadwal yang Ketat: Guru sering memiliki jadwal
yang ketat dengan banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang
terbatas, seperti mengajar, pertemuan dengan orangtua, dan menilai tugas.
2.
Interaksi Antar
Manusia:
3.
Hubungan dengan
Siswa: Interaksi dengan berbagai tipe siswa dan berurusan dengan
masalah-masalah di kelas dapat menambah tingkat stres.
4. Komunikasi dengan Orangtua: Berkomunikasi
dengan orangtua, terutama dalam situasi yang menantang, dapat menambah tingkat
stres.
Rendahnya Dukungan dan Pengakuan
1. Kurangnya Dukungan Administratif: Guru yang
merasa kurang didukung oleh administrasi sekolah atau sistem pendidikan dapat
mengalami stres yang lebih tinggi.
2. Kurangnya Pengakuan Profesional: Kekurangan
pengakuan dan apresiasi terhadap pekerjaan guru juga dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi tingkat stres.
Perubahan dalam Sistem Pendidikan
Reformasi Pendidikan: Perubahan
cepat dalam sistem pendidikan, kurikulum, dan kebijakan dapat menciptakan
ketidakpastian dan menambah tingkat stres guru.
Fenomenasi ini tentu
menjadi tugas bersama khususnya pemerintah untuk memperbaiki nasib serta
regulasi agar kehidupan guru menjadi seimbang.
Hal ini juga dapat
dilihat dari usaha pemerintah untuk terus memberikan kebijakan serta
pemecahan masalah untuk menelsaikan permasalahan guru honorer untuk menjadi
guru PPPK serta mempraktiskan adminsitrasi guru menjadi digital.
Demikian informasi
mengenai Pernyataan Presiden Yang Kaget Dengan Kondisi Guru baik Sertifikasi
Maupun Non Sertifikasi Di Indonesia, semoga dapat bermanfaat bagi Anda. ***