"Asal usul buaya
yang berkonflik di NTT kemarin berasal dari Australia," kata Herpetolog
Senior BRIN Hellen Kurniati saat menjadi pembicara pada diskusi publik konflik
buaya dan manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) secara daring di
Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dalam
mengatasi konflik buaya dan manusia di NTT telah dilakukan berbagai cara,
antara lain mengevakuasi buaya-buaya muara yang berkonflik dengan masyarakat ke
Penangkaran Buaya BKSD dan mereka juga kewalahan dengan makanan buaya tersebut.
Pada akhirnya
pemerintah daerah di NTT melakukan penyelidikan asal usul buaya berkonflik
tersebut, kata dia, karena buaya ini datang dari laut. Hasil penyelidikan
ternyata buaya tersebut berasal dari Australia.
"Kita bersyukur,
akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi
buaya berkonflik tersebut," ujarnya.
Menurut dia, antara
manusia dengan buaya tidak ditakdirkan untuk hidup bersama dan harus ada yang
mengalah. Kalau tidak ada yang mengalah, maka akan terus terjadi konflik antara
manusia dengan buaya.
"Konflik antara
manusia dengan buaya sudah terjadi di mana-mana dan terakhir saya menangani
konflik buaya dan manusia di NTT," katanya.
Ia menyatakan konflik
buaya dan manusia ini karena perilaku buaya memang seperti itu dan harus
dilakukan berbagai upaya untuk meminimalisir konflik dengan buaya ini.
"Salah satu cara
untuk mencegah konflik ini yaitu mengevakuasi buaya-buaya berkonflik ini,"
kata Hellen Kurniati. *** antara news