Masyarakat digital atau
yang disebut masyarakat jejaring adalah masyarakat yang elemen didalamnya
terhubung melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi sehingga
memengaruhi pola interaksi yang terjadi. Interaksi msyarakat digital biasanya
dilakukan secara daring melalui perangkat media komunikasi dan informasi
seperti aplikasi media sosial.
Dalam bukunya yang
berjudul The Network Society: A Cross-culturall Perspective (2004),
Castells menggunakan istilah kelahiran masyarakat abad 21 dengan istilah
masyarakat jejaring (network society). Masyarakat jejaring (network society)
merupakan masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan dengan
mikro-elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.
Selain itu menurut, Van
Dijk telah menetapkan ide "masyarakat jejaring" sebagai sebuah bentuk
masyarakat yang semakin mengorganisir hubungannya dalam jejaring media secara
bertahap menggantikan atau melengkapi jejaring sosial dengan cara komunikasi
tatap muka. Komunikasi pribadi digantikan oleh teknologi digital. Ini berarti
bahwa jejaring sosial dan jejaring media telah membentuk model awal dari
organisasi dan struktur yang paling penting dari masyarakat modern
Menengok kebelakang
pada 1990-an, Amerika serikat dan Negara-negara maju lainnya mulai meluncurkan
program pengembangan infrastuktur informasi modern atau apa yang di sebut
sebagai information superhighway yang sebenernya dilandasi pada visi tersebut (Kuper & Kuper,2000). Information superhighway adalah
infrasturktu telekomunikasi baru yang didasarkan pada pembangunan teknologi
yang terpisah-pisah, seperti telepon, facsimile, computer komunikasi kabel, dan
satelit, telah menciptakan lalulintas berkecepatan tinggi, dan memicu munculnya
dunia maya (cyberspace).
Di era masyarakat
modern konteroprer atau post-industrial, berbeda dengan masyarakat industrial
atau kapitalisme yang melahirkan kelas pekerja atau kaum buruh yang dalam
kesehariannya menghabiskan waktu di pabrik, di era masyarakat post-industrial
perkembangan teknologi informasi dan kekuatan informasi telah melahirkan gaya
serta cara hidup baru, simbol-simbol dan “pekerja-pekerja kerah putih” yang
lebih banyak bergerak di bidang jasa. Terutama pekerjaan dan usaha yang lebih
banyak berkecimpung dengan proses mengelola informasi dan memanfaatkan untuk
kepenting ekonomi maupun social bahkan politik.
Berbeda dengan
perkembangan terkini dimana media sosial telah menjadi pilar utama dalam
masyarakat digital, karena kita ketahuui ruang maya ini telah memfasilitasi
interaksi sosial, pembentukan opini publik, dan aktivisme daring.
Platform-platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah mengubah cara
kita berkomunikasi dan berinteraksi secara mendalam.
Namun, di tengah
kemajuan teknologi yang begitu masif masih ada kesenjangan akses digital antara
mereka yang memiliki akses internet dan keterampilan digital yang memadai
dengan mereka yang tidak. Hal ini meninggalkan sebagian populasi di belakang
dalam hal akses terhadap informasi, layanan, dan peluang. Impilikasi dan dampak
dari Masyarakat digital telah membawa perubahan budaya dan sosial yang
signifikan, mengubah cara kita berkomunikasi, mengonsumsi konten, dan membentuk
identitas online kita.
Yang paling ekstrim
adalah penyalahgunaan data, pelanggaran privasi, dan serangan siber merupakan
tantangan utama dalam masyarakat digital. Perlindungan data pribadi dan
keamanan informasi menjadi krusial dalam era di mana data dianggap sebagai aset
berharga. Belum lagi penyebaran berita palsu, hoaks, dan disinformasi telah
menjadi masalah serius dalam masyarakat digital. Hal ini tidak hanya mengancam
integritas informasi, tetapi juga dapat mengganggu proses demokrasi dan
stabilitas sosial. Perkembangan masyarakat digital juga telah menciptakan
kekhawatiran baru terkait dengan ketergantungan pada teknologi dan dampaknya
terhadap kesehatan mental, terutama pada generasi muda.
Maka dari itu untuk
menghadapi masa depan, penting bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang
bijaksana dalam memanfaatkan teknologi digital sambil mempertimbangkan
implikasi sosial, etika, dan budaya yang terkait. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang dinamika masyarakat digital, kita dapat memaksimalkan potensi
teknologi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, berdaya dan berkelanjutan
bagi semua orang.
Masyarakat digital
terus berkembang dan mengalami transformasi yang cepat, penyebutan masyarakat
digital merujuk pada komunitas yang hidup dalam lingkungan yang sangat
dipengaruhi oleh teknologi digital, di mana interaksi, komunikasi, dan akses
informasi dilakukan secara utama melalui platform digital. Dalam masyarakat
digital, teknologi menjadi inti dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari,
membentuk pola pikir, perilaku, dan struktur sosial. Berikut adalah beberapa
ciri khas dan implikasi dari masyarakat digital:
1. Interkoneksi dan Keterhubungan
Teknologi digital telah
memungkinkan keterhubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara
individu, kelompok, dan komunitas di seluruh dunia. Media sosial dan platform
komunikasi digital memfasilitasi pertukaran informasi, ide, dan budaya secara
instan, memperpendek jarak dan waktu antara individu.
2. Identitas dan Ekspresi
Masyarakat digital
memberikan ruang bagi individu untuk mengembangkan dan mengekspresikan
identitas mereka melalui profil online, karya-karya digital, dan interaksi daring.
Media sosial dan platform kreatif memungkinkan individu untuk membagikan karya
seni, pendapat, dan cerita mereka dengan audiens yang lebih luas.
3. Literasi Digital
Literasi digital
menjadi keterampilan penting dalam masyarakat digital, meliputi pemahaman
tentang penggunaan teknologi, evaluasi informasi online, dan keamanan digital.
Individu perlu mampu memahami dan mengelola informasi yang mereka temui secara
online untuk menghindari disinformasi dan penyalahgunaan data.
4. Partisipasi dan Aktivisme
Teknologi digital
memfasilitasi partisipasi politik dan aktivisme sosial dengan memberikan
platform bagi individu untuk menyuarakan pendapat, mengorganisir gerakan, dan
mempengaruhi perubahan sosial. Kampanye online dan petisi digital menjadi alat
penting dalam menggalang dukungan untuk isu-isu tertentu dan memobilisasi aksi
kolektif.
5. Tantangan dan Etika:
Masyarakat digital
menghadapi tantangan terkait privasi data, keamanan online, dan kecanduan
teknologi. Etika dalam penggunaan teknologi digital menjadi semakin penting,
termasuk dalam hal penggunaan data, penyebaran informasi, dan interaksi online.
6. Inovasi dan Kreativitas:
Teknologi digital
memungkinkan individu untuk mengeksplorasi kreativitas mereka melalui pembuatan
konten digital, pengembangan aplikasi, dan kolaborasi daring. Inovasi digital
memainkan peran penting dalam memecahkan tantangan global dan memajukan
kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Gambran masyarakat
digital mencerminkan perubahan mendalam dalam cara kita berinteraksi, belajar,
dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Dengan
memahami dinamika dan implikasi dari masyarakat digital, kita dapat
mengoptimalkan potensi teknologi untuk membangun komunitas yang inklusif,
berdaya, dan berkelanjutan. Namun penting untuk selalu mengakui tantangan dan
risiko yang terkait dengan teknologi digital, serta mempraktikkan etika yang
baik dalam penggunaannya untuk memastikan bahwa masyarakat digital berkembang
secara positif dan berdampak secara luas bagi semua anggotanya.