Sadis Seorang Pria di NTT Bunuh Ayah Kandung, Istri Syok dan Histeris Lihat Korban dan Pelaku

Sadis Seorang Pria di NTT Bunuh Ayah Kandung, Istri Syok dan Histeris Lihat Korban dan Pelaku



Suara Numbei Bergema - YEB (35) warga RT 007 RW 003, Desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang yang diduga mengalami gangguan jiwa menghabisi nyawa ayahnya Yoktan Bani (67) hingga tewas dengan sebilah parang hingga leher korban hampir putus, Senin 26 Februari 2024.

Korban yang diduga mengalami gangguan kejiwaan juga dibenarkan oleh istrinya Masni Bonbito yang juga merupakan saksi atas kejadian pembunuhan tersebut.

Masni Bonbito dalam keterangannya kepada polisi mengungkapkan saat kejadian dirinya sementara bersama korban dan pelaku duduk di lorong antara dapur dan rumah utama.

Sekitar pukul 12.20 Wita, dirinya masuk kedalam rumah untuk menidurkan anaknya. Selang lima menit kemudian ia kaget mendengar suara teriakan dari teras dapur.

Ia pun keluar memeriksanya dan ternyata korban sudah bersimbah darah dekat tempat cuci piring dengan leher nyaris putus bekas disayat benda tajam.

Dirinya kaget dan takut sehingga berlari menuju pintu depan rumah dan berteriak meminta pertolongan.

Setelah datang beberapa warga lain mereka memeriksa keadaan korban dan ternyata korban sudah meninggal dunia.

Tak jauh dari posisi korban, pelaku juga terduduk dengan posisi tangan kirinya terluka bekas sayatan benda tajam.

Melihat kondisi suaminya terluka, istri pelaku bersama beberapa orang warga sekitar mengantar korban ke Puskesmas Oekabiti, namun dalam perjalanan ia menghembuskan napasnya yang terakhir.

Sebelumnya, seorang pria di Amarasi diduga mengalami gangguan jiwa membunuh ayah kandungnya kemudian melakukan bunuh diri dengan cara menyayat nadi di tangannya.

Kejadian ini terjadi di Desa Nekmese Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, Senin 26 Februari 2024 sekutar pukul 09.00 Wita.

Korban diketahui merupakan warga Desa Nekmese, Yoktan Bani (67) merupakan ayah kandung dari pelaku YEB (35).

Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Amarasi Ipda Thomas Radiena membenarkan adanya kejadian ini.

"Pelaku juga meninggal saat dalam perjalanan menuju puskesmas Oekabiti. Dia berusaha bunuh diri tapi tidak berhasil sehingga dilarikan ke puskesmas tapi meninggal dalam perjalanan," terang Ipda

Sesuai informasi awal dari keluarga, Ipda Thomas menerangkan pelaku mengalami sakit dan sudah beberapa kali ingin bunuh diri dengan minum racun sehingga dibawa oleh keluarganya dari Amarasi Timur untuk dirawat di Desa Nekmese.

Namun disana pelaku malah melakukan penganiayaan dengan menghabisi korban yang adalah orang tua kandungnya. *** flores.tribunnews.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama