Korban yang diduga
mengalami gangguan kejiwaan
juga dibenarkan oleh istrinya Masni Bonbito yang juga merupakan saksi atas
kejadian pembunuhan tersebut.
Masni Bonbito dalam
keterangannya kepada polisi mengungkapkan saat kejadian dirinya sementara
bersama korban dan pelaku duduk di lorong antara dapur dan rumah utama.
Sekitar pukul 12.20
Wita, dirinya masuk kedalam rumah untuk menidurkan anaknya. Selang lima menit
kemudian ia kaget mendengar suara teriakan dari teras dapur.
Ia pun keluar
memeriksanya dan ternyata korban sudah bersimbah darah dekat tempat cuci piring
dengan leher nyaris putus bekas disayat benda tajam.
Dirinya kaget dan takut
sehingga berlari menuju pintu depan rumah dan berteriak meminta pertolongan.
Setelah datang beberapa
warga lain mereka memeriksa keadaan korban dan ternyata korban sudah meninggal
dunia.
Tak jauh
dari posisi korban, pelaku juga terduduk dengan posisi tangan kirinya terluka
bekas sayatan benda tajam.
Melihat kondisi
suaminya terluka, istri pelaku bersama beberapa orang warga sekitar mengantar
korban ke Puskesmas Oekabiti, namun dalam perjalanan ia menghembuskan napasnya
yang terakhir.
Sebelumnya, seorang
pria di Amarasi diduga mengalami gangguan jiwa membunuh ayah kandungnya
kemudian melakukan bunuh diri dengan cara menyayat nadi di tangannya.
Kejadian ini terjadi di
Desa Nekmese Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten
Kupang, Senin 26 Februari 2024 sekutar pukul 09.00 Wita.
Korban diketahui
merupakan warga Desa Nekmese, Yoktan Bani (67) merupakan ayah kandung dari
pelaku YEB (35).
Kapolres Kupang
AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Amarasi Ipda Thomas Radiena
membenarkan adanya kejadian ini.
"Pelaku juga
meninggal saat dalam perjalanan menuju
puskesmas Oekabiti. Dia berusaha bunuh diri tapi tidak berhasil sehingga
dilarikan ke puskesmas tapi meninggal dalam perjalanan," terang Ipda
Sesuai informasi awal
dari keluarga, Ipda Thomas menerangkan pelaku mengalami sakit dan sudah
beberapa kali ingin bunuh diri dengan minum racun sehingga dibawa oleh
keluarganya dari Amarasi Timur untuk dirawat di Desa Nekmese.
Namun disana pelaku
malah melakukan penganiayaan dengan menghabisi korban yang adalah orang tua
kandungnya. *** flores.tribunnews.com