Ilustrasi - Genangan air hujan di salah satu ruas jalan di Kota Kupang, NTT, beberapa waktu lalu. ANTARA/Dokumentasi Pribadi. |
"Informasi bahwa
akan terjadi badai di NTT adalah berita hoaks," kata Kepala Stasiun
Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, NTT, Senin.
Informasi akan terjadi
badai di NTT telah berseliweran di media sosial dan membuat kepanikan karena
mengambil data dari aplikasi di luar aplikasi resmi BMKG.
Sti pun menegaskan
bahwa berita tersebut hoaks, karena BMKG hanya mengeluarkan peringatan dini
akan terjadi cuaca ekstrem hingga 14 Maret 2024, bukan badai.
Ia menjelaskan cuaca
ekstrem yang dimaksud itu yakni hujan sedang hingga lebat serta hujan yang
disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Ia mengimbau warga yang
berada di lereng gunung atau bantaran sungai agar lebih mewaspadai potensi
ancaman banjir dan tanah longsor saat hujan deras.
"Warga bisa segera
melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan turun dengan
durasi panjang," ucapnya.
Lebih lanjut ia
menegaskan agar masyarakat tidak termakan berita bohong terkait kondisi cuaca
saat ini.
"Informasi resmi
tentang cuaca hanya dikeluarkan oleh BMKG dan dapat diakses pada aplikasi
resmi," kata Sti. *** antara