Warga Malaka turun ke jalan akibat rumah mereka terendam banjir dari luapan SUngai Benenai. (victorynews.id/Wilfrid Wedi) |
Akibat luapan Sungai
Benenai itu, ratusan rumah warga yang ada di Desa Fafoe, Desa Sikun, dan Desa Oanmane, Kecamatan
Malaka Barat, Kabupaten Malaka terendam banjir.
Salah satu warga Dusun
Fukalaran, Desa Fafoe, Kecamatan Malaka Barat Aleksander Seran mengungkapkan,
air yng meluap dari Sungai benenai merendam ratusan rumah dan perkebunan warga
terjadi pada Senin (11/3/2024) sekitar pukul 01.30 Wita.
Luapan Sungai Benenai
itu dengan kedalaman dengan kedalaman satu meter lebih mencapai pinggang orang
dewasa.
Menurutnya, luapan
Sungai Benenai itu terjadi karena tanggul yang jebol
akibat seroja tahun 2021 lalu belum diperbaiki.
Rumah salah satu warga Kabupaten Malaka yang terendam banjir akibat luapan Sungai Benenai. (victorynews.id/Wilfrid Wedi) |
"Persoalan tanggul
ini sudah diusulkan ke Pemerintah Kabupaten Malaka untuk diperbaiki, tapi waktu
itu mereka hanya datang ukur-ukur saja. Setelah itu tidak ada tindaklanjut
untuk menutup tanggul yang jebol akibat seroja tahun 2021 lalu, "
ungkapnya.
Menurutnya, warga
sekitar sudah tidak merasa asing ketika hujan turun dengan kapasitas tinggi dan
terjadi banjir.
"Kenapa ini
terjadi? Karena salah satu faktor itu adalah tanggul yang jebol di Dusun
Fukalaran, Desa Fafoe sampai dengan saat ini belum diperbaiki. Kalau sudah
diatasi oleh pemerintah maka masyarakat sekitar sini tidak akan teriak lagi
dengan banjir," tuturnya.
Da mengakui pula, bahwa
ketika banjir, yang pemerintah bawa bukan solusi, tetapi yang muncul mie instan
2 bungkus, beras 2 kilogram dan telur ayam 2 butir yang sudah diisi di dalam
kantong.
"Setelah, itu
mereka pergi pantau lalu pulang tanpa meninggalkan solusi, " ungkapnya
lagi.
Yohana Luruk, warga
Dusun Katara, Desa Fafoe menuturkan banjir itu merusak kebun jagung, pisang,
padi serta tanaman lainnya.
"Kalau tanaman di
lahan kami rusak, kami mau makan apa, apalagi harga beras juga naik, kami mau
beli beras pakai apa? Berharap satu dua sisir pisang satu ikat jagung untuk
kami jual di pasar tapi semuanya sudah tersapu banjir, lalu kami mau beli beras
pakai apa?" ungkap Yohana dengasembari berharap pemerintah mendengar
jeritan hati masyarakat.
Pantauan
victorynews.id, Senin (11/3/2024)ratusan warga dari 3 Desa itu turun ke jalan
sembari menyaksikan rumah dan perkebunan mereka terendam banjir.
Sementara air yang
menutup ruas jalan yang menghubungkan 3 Desa itu sudah mulai surut.
Sejauh ini belum ada
korban jiwa dan belum ada warga yang mengugnsi karena kondisi masih dalam
keadaan aman kendati rumah masih terendam banjir.
Sementara dari pihak
pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malaka
belum turun ke lokasi untuk mengambil data terkait kerusakan rumah dan
perkebunan warga akibat banjir semalam.*** victorynews.id