Melihat Sepak Terjang Partai Politik dan Dilema Kepentingan

Melihat Sepak Terjang Partai Politik dan Dilema Kepentingan

Ilustrasi Para Pemimpin Partai Politik. Sumber: kumparan.com


Suara Numbei News - Komisi Pemilihan Umum baru saja mengumumkan secara resmi para pihak yang menjadi pemenang dalam Pemilu 2024. Ada banyak tanggapan yang muncul atas pengumuman ini, mulai dari rasa syukur, terima kasih, maupun pihak yang tidak puas dan ingin membawa hasil pengumuman itu ke pengadilan.

Namun sebelum pengumuman itu dibuat, terdapat fenomena mundurnya Ratu Wulla setelah dipilih menjadi Wakil Rakyat di Senayan dari Nusa Tenggara Timur menjadi hentakan yang cukup luar biasa dalam dunia demokrasi dan perpolitikan di Indonesia. Hal itu terjadi karena sang caleg memperoleh suara dengan jumlah terbesar di partainya yakni 76.331 suara itu, tiba-tiba memilih untuk mundur. Dengan alasan yang belum terlalu jelas ini tentu menjadi pertanyaan bagi banyak orang, termasuk klarifikasi dari partai sendiri (kompas, 13/3/24).

Namun persoalan bukan hanya soal maju mundurnya dalam pemilihan calon legislatif. Kondisi yang lebih serius adalah situasi ini tentunya memunculkan kekecewaan untuk pemilih masyarakat sumba karena orang yang sudah dipercaya malah mundur. Tindakan ini bisa menjadi salah satu tindakan yang bisa berkonsekuensi pada pembuangan suara rakyat. Padahal rakyat yang sama mungkin sekali memiliki harapan bahwa ada wakil mereka yang bisa menjadi corong suara di Senayan, mewakili masyarakat Sumba dan NTT

Lebih jauh, bukankah hal ini dapat mendatangkan konsekuensi menurunkan kepercayaan rakyat kepada para wakilnya atau para caleg pada pemilihan yang akan datang karena mungkin sekali muncul anggapan bahwa suara mereka bisa dipergunakan atau bahkan dibuang untuk kepentingan Partai politik.

Atau tidak mungkinkah muncul pertanyaan mengenai apakah kepentingan partai lebih penting dari kepentingan rakyat? Tidak mungkinkah pertanyaan ini akan memunculkan dilema bagi caleg dan partai politik itu sendiri berkaitan dengan kepentingan rakyat?

Hakikat Partai Politik

Menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya untuk melihat sejenak apa hakikat partai politik. Menurut Sejarahnya, partai politik lahir di negara Eropa Barat dengan intensi untuk menampung gagasan rakyat dan mengikutsertakan mereka dalam proses politik sehingga ia menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah (Budiardjo, 2020).

Berdasarkan ragam pemahamannya, partai politik sendiri bisa dilihat sebagai perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi (Neumann, 1963). Dalam negara Demokrasi, beberapa fungsi Partai Politik seperti, menjadi sarana komunikasi politik, sarana untuk sosialisasi politik, sarana rekrutmen politik dan sarana pengatur konflik politik (Budiardjo, 2020).

Berdasarkan kenyataan di atas, peran partai politik yang demikian menjadikan posisi partai politik menjadi urgent dalam dinamika demokrasi sebuah bangsa dan negara.

Dikatakan demikian karena selain sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan dan ideologi, partai politik juga menjadi bagian dari ruang publik, di mana masyarakat dari berbagai elemen bisa memberikan pendapat atau suara, atau pun bersosialisasi untuk mengatur kepentingan rakyat.

Namun demikian, berdasarkan uraian pengertian di atas, perlu digaribawahi bahwa kepentingan rakyat dalam berpolitik menjadi salah satu elemen utama yang harus ada dan diingat di dalam sebuah partai politik.

Partai Politik dan Dilema Kepentingan

Meskipun keberadaannya mesti mengakomodasi kepentingan rakyat, eksistensi dari partai politik tidak dapat menafikan perannya dalam proses pembagian kekuasaan dan kepengaturan sebuah negara di dengan sistem-sistem negara itu termasuk demokrasi. Di situ, fakta yang tidak bisa dihindari, selain menjadi tempat atau wadah untuk membawa mandat dari rakyat, partai politik juga terbentuk dari manusia-manusia yang mempunyai kepentingannya masing-masing.

Dikatakan demikian, karena entah dalam sebuah pendirian partai, baik itu para fundator maupun mereka yang menjadi anggota partai tentu terlibat di dalamnya pasti mempunyai motivasi dan tujuan masing-masing ketika mereka terlibat di dalam partai.

Hal ini sangat nyata ketika anggota partai, baik itu dari pimpinan, pengurus dan anggota lainnya sudah tidak berada dalam sebuah visi atau tujuan yang sama, friksi atau perpindahan di dalam sebuah partai merupakan hal yang agak sulit dihindari.

Salah satu buktinya adalah perpecahan yang terjadi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di masa Orde Baru menjadi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) (Safrudiningsih, et.al, 2023) di masa reformasi. Atau juga ada yang belum lama terjadi yakni adalah perpecahan dan percobaan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat (kompas.com, 11/08/23)

Bukan hanya soal perbedaan kepentingan yang demikian, pertarungan kepentingan juga terjadi antara partai dengan orang-orang atau rakyat yang memilih partai bersangkutan. Hal itu terjadi ketika rakyat mempercayakan suaranya karena lebih melihat figure yang dipilih ketimbang partai pengusung.

Namun kepercayaan itu dan Amanah rakyat belum tentu bisa dijalankan dengan sungguh karena figure yang bersangkutan mesti mengalami dinamika politik, negosiasi-negosiasi kepentingan di dalam partai sehingga tidak menjamin secara utuh dan penuh apa yang diharapkan rakyat bisa terwujud.

Kasus yang diuraikan di atas, yang terjadi pada salah seorang kader yang telah dipercayai oleh rakyat secara signifikan karena memang jumlah suara yang begitu banyak menjadi salah satu contohnya. Terlepas dari berbagai negosiasi dalam tubuh partai yang mungkin saja terjadi, atau itu merupakan keputusan pribadi. Fakta ini sungguh menyajikan dilema kepentingan, apakah mesti mendahulukan kepentingan partai, ataukah lebih mempertimbangkan harapan rakyat yang telah memilih sehingga mereka tidak menjadi kekecewaan karena suara mereka seperti tidak berguna.

Prioritas Kepentingan

Berhadapan persoalan ini, beberapa hal yang bisa dilihat di sini adalah, pertama, kita tidak bisa dengan serta merta mengatakan bahwa kepentingan rakyat lebih penting dari kepentingan partai atau pun sebaliknya.

Namun yang perlu diperhatikan adalah apakah ada keterkaitan antara kepentingan partai dengan kepentingan yang lebih besar yakni untuk menciptakan kebaikan dan kegunaan yang lebih besar bagi rakyat. Apabila kepentingan partai sinkron dengan kepentingan rakyat, maka scenario seperti yang terjadi mungkin bisa menjadi salah satu langkah yang bisa diambil.

Hal kedua yang mesti diperhatikan dan dipertimbangkan adalah skenario seperti yang digambarkan di atas tidak bisa dibenarkan sama sekali ketika modus yang berada di balik tindakan itu adalah lantaran untuk memenuhi kepentingan pengurus atau pemimpin partai. Dikatakan demikian, karena pada galibnya hadirnya sebuah partai politik adalah tentunya tidak terlepas dari wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat.

Jadi kepentingan rakyat dan kepentingan yang lebih besar, seharusnya menjadi kepentingan yang lebih utama. Sangat disayangkan jika kepentingan rakyat tidak sinkron atau sama dengan kepentingan rakyat yang lebih besar dan amat disayangkan pula jika terjadi bahwa ada kepentingan komunal milik rakyat mesti dikorbankan untuk kepentingan parsial dari pihak tertentu.

Oleh karena itu, prioritas kepentingan mesti dipertimbangkan dengan baik, tentang kepentingan rakyat atau partai dan prioritas kepentingan itu bukan hanya prioritas kepentingan untuk masa sekarang. Tetapi prioritas kepentingan itu mesti menjadi akumulasi dari strategi-strategi untuk membuat kehidupan rakyat, berbangsa maupun bernegara menjadi lebih baik.

Mengulang apa yang sering dikatakan J.F. Kennedy semasa masih menjadi Presiden Amerika Serikat, jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang sudah kalian berikan pada negara. Dalam konteks ini, entah partai politik dan mereka yang ada di dalamnya mungkin sebaiknya bertanya, bukan tentang hal yang sudah diberikan rakyat kepada mereka, tetapi apa yang sudah mereka lakukan untuk kebaikan rakyat.

Hal ini penting agar tidak menciptakan dilema kepentingan antara partai politik dan rakyat. Rakyat tentunya sangat berharap pertimbangan bijak dari partai maupun orang-orang di dalamnya untuk mengambil berbagai keputusan, apalagi itu menyangkut kepentingan rakyat.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama