Mayat yang ditemukan mengapung saat berada di ruang jenazah RSUPP Betun, Minggu 17 Maret 2024. |
Penemuan mayat pria
bernama Paulus ini, pada Minggu 17 Maret 2024 sekitar pukul 13.30 WITA dalam
kondisi menelungkup mengapung di laut tersebut.
Hal ini disampaikan
oleh Kapolres Malaka, AKBP Rudi Junus Jakob Ledo,
SH.,SIK melalui Kapolsek Malaka Tengah, AKP I Wayan Budiasa,
SH kepada POS-KUPANG.COM, Minggu malam 17 Maret 2024.
Budiasa beberkan
kronologinya, awal mula saksi bernama Dengsianus Nahak (33) pergi ke laut untuk
memancing ikan sekitar pukul 11.00 WITA.
Setelah itu, lanjut
Budiasa, Dengsianus kemudian melihat mayat Paulus dalam kondisi menelungkup mengapung
di laut.
"Setelah melihat
saksi Dengsianus kembali kampung Kotafoun dan setelah itu dia melaporkan ke
Polsek Malaka Tengah," kata Budiasa.
Mendengar informasi
itu, Budiasa bersama tim langsung bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di
laut Desa Suai yang berbatasan langsung
dengan Desa Bereliku dan Naimana.
"Mayat Paulus yang
dilihat saksi Dengsianus sudah terbawa arus. Tidak lagi berada di tempat
pertama yang saksi melihatnya sehingga dilakukan pencarian menggunakan sampan
dengan warga setempat dan pada akhirnya ditemukan," papar Budiasa.
Setelah ditemukan, kata
Budiasa, mayat Paulus dievakuasi ke daratan dan diantar menggunakan Ambulans
Puskesmas Fahiluka ke RSUPP Betun.
"Sesampainya
di RSUPP Betun tidak ditangani lagi para
medis karena Paulus sudah dalam kondisi meninggal. Sehingga langsung diantar ke
ruangan jenazah untuk diawetkan," jelas Budiasa.
Budiasa mengimbau,
kepada masyarakat untuk tetap berhati - hati melakukan aktivitas di sekitar
laut tersebut karena selain airnya yang dalam dan terdapat buaya, sehingga
sangat berbahaya.
Mayat Paulus,
sebelumnya, Paulus keluar dari rumah sejak hari Sabtu 16 Maret 2024 pagi hari
dan tidak pulang kembali sampai ditemukan dalam keadaan sudah meninggal
tersebut.
"Keluarga berusaha
untuk mencari keberadaan korban namun tidak ditemukan dan keluarga mendapat
informasi bahwa korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa atau meninggal
dunia," paparnya Budiasa.
Selain itu, sesuai
keterangan anak kandung korban bernama Ansila Tora Seran bahwa korban selama
ini mengidap penyakit Epilepsi. *** poskupang.com