Darmawaty mengungkapkan
pengalaman pahitnya itu melalui akun TikTok-nya, @darmawaty9708. Dengan
berulang kali menyeka air matanya serta menahan rasa takut, dia menjelaskan
lidahnya akan dipotong majikan dan tak akan diberi gaji. Tangannya juga tampak
lebam dan pucat dalam video itu.
Majikannya tak mau ia
berhenti bekerja. Bila ia ingin kembali ke Indonesia maka ia harus
mengembalikan semua upah yang sudah diberikan.
Si majikan bahkan
menyuruh anaknya untuk ikut menyiksa dirinya.
Tidak tahan dengan
keadaan itu, ia rela gajinya sebesar Rp 4 juta tak dibayar asal bisa kembali ke
Indonesia.
“Tapi mereka tidak mau.
Mereka tidak akan kasih pulang saya. Kalau saya minta pulang ke kantor saya
dibuang sedangkan saya tidak tahu di Arab Saudi ini bagaimana,” curhat
Darmawaty menangis ketakutan dalam video itu.
Andi Lukman, ayah dari
Andi Darmawaty membenarkan wanita dalam video tersebut adalah anaknya yang
masih berada di Arab Saudi sampai Senin 4 Maret 2024.
Pihak keluarga belum
tahu di mana tepatnya Darmawaty tinggal. Ia mengaku anaknya siang itu masih
menghubungi lewat video call dan menceritakan kondisinya. Namun Darmawaty
sendiri pun tak tahu di mana rumah majikannya.
“Kalau dari anak masih komunikasi dengan
keluarga. Tadi jam 12 siang ada video call dengan kakaknya. Kita mau
bicara lebih juga kita terharu dengan keadaan anak kita di sana,” ungkap
Lukman.
Sementara dari pihak
pemerintah yang berwenang pun belum ada koordinasi lebih lanjut dengan mereka
terkait hal ini. Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo yang datang menanyakan
kronologis awal berangkatnya Darmawaty.
“Keluarnya anak ini
juga tanpa sepengetahuan kami keluarga, sepertinya jalan gelap itu di tahun
kemarin,” lanjutnya lagi.
Andi Rahmat sebagai
kakak Darmawaty juga mengaku belum ada informasi lebih lanjut dari pemerintah
khususnya dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.
“Kita masih mencoba
komunikasi dengan warga Indonesia di Riyadh, Arab,” kata dia.
Saat video call, dia
melihat tangan Darmawaty lebam. Dia dipaksa terus mencuci dan berkerja dalam
keadaan sakit alergi.
Rahmat mengaku
Darmawaty sebagai PMI non prosedural. Saudaranya itu berangkat tanpa
sepengetahuan keluarga dan menggunakan visa turis atau kunjungan wisata.
Darmawaty ke Arab dan tiba di rumah majikanya pada 15 April 2023 jam 4 sore.
“Itu menurut keterangannya tadi saat kita
telepon,” ujarnya.
Namun Darmawaty masih
bertahan di rumah majikannya itu tanpa tahu persis alamat tinggalnya di sana.
“Belum akurat juga
alamat rumahnya. Teman-teman Indonesia di sana juga masih cari tahu. Kita tanya
ke adik di sana katanya dia tidak tahu juga karena dia datang, turun dari
pesawat, langsung dimasukkan ke dalam mobil, langsung ke rumah itu untuk
kerja,” ujarnya.
Sebelumnya ia juga
menghubungi konsulat KBRI di Riyadh Arab Saudi dan ia diarahkan untuk mengisi
formulir pengaduan.
“Sudah diisi dan saya pelajari ini sepertinya
untuk PMI yang resmi sedangkan adik ini tidak resmi. Kita baru tahu dia tidak
resmi dan dia ini kan jalan tanpa sepengetahuan,” ungkap dia.
Pihak keluarga berharap
baik pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat segera menyikapi kondisi
Darmawati di Arab Saudi.
“Karena kita bukan
melihat dari segi aturannya tapi manusianya,” tambah dia.
Darmawaty berusia 18
tahun dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan suami istri
Andi Lukman dan Tawang. Darmawaty lahir 27 November 2006. **** katongntt.com