PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup semua rute pelayaran, karena cuaca buruk. (Liputan6.com/ Ola Keda) |
"Semua lintasan
ditutup, kecuali Kupang ke Hansisi dan dibuka lagi sambil menunggu informasi
dari BMKG dan BPTD selaku regulator," kata General Manager ASDP Cabang
Kupang, Sugeng Purwono, Senin (11/3/2024).
Sementara itu, Kepala
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek mengatakan cuaca ekstrem di NTT dapat
mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah
longsor, angin kencang dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024.
Dampaknya itu di
Kabupaten Manggarai Barat,Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende,
Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kupang, Kota
Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan
Sumba Barat Daya.
"Saat ini wilayah
NTT masih berada pada periode musim hujan. Terdapat pusaran angin masuk di
bagian Barat Daya Australia sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan
dan belokan angin di wilayah kita (NTT)," ungkap Nenot'ek.
Dia menjelaskan kondisi
dinamika atmosfer juga didukung dengan aktifnya fenomena Madden Julian
Oscillation (MJO), gelombang equatorial rossby, hangatnya suhu permukaan laut
dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer yang mengindikasikan
pasokan uap air di wilayah NTT cukup siginifikan.
"Hal ini mendukung
terjadinya peningkatan pertumbuhan awan terjadinya potensi hujan sedang, sangat
lebat dan hujan ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi
singkat dalam sepekan ke depan," jelasnya.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau
pemerintah daerah, masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap
potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
"Khusus untuk
daerah bertopografi curam, bergunung dan tebing patut waspada akan potensi
longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang. Selain itu,
masyarakat juga wajib memantau perkembangan informasi dan peringatan dini tiga
harian dan peringatan dini melalui media sosial resmi BMKG," pungkasnya. *** liputan6.com